Sunday, November 8, 2009

2012 (2)

2012: Kiamat Bumi Bakal Tiba?



http://hermanu.blogspot.com/2009/01/2012-kiamat-bumi-bakal-tiba.html



Ramalan kiamat 2012 adalah fenomena kultural yang mulai nge-tren sejak History Channel memutar film dokumenter seputar isu tersebut pada tahun 2006. Ramalan tersebut terutama mengambil tiga sumber primer:



1. Akhir Perhitungan satu siklus kalender Maya, tepatnya pada 21 Desember 2012

2. Legenda, literatur, dan ramalan kuno

3. "Warning" atau peringatan dari beberapa pakar lingkungan (environmentalist) dan fisikawan bahwa planet bumi akan melampaui batas daya dukungnya pada kehidupan, yang dapat memicu kepunahan massal makhluk hidup yang tinggal di atas permukaan bumi



Sebagian penganut new age dan environmentalist meyakini bahwa tahun 2012 adalah batas akhir dari peradaban yang eksis saat ini. Namun sebagian lain lebih berpandangan optimis, meyakini kalau pada tahun tersebut justru akan dimulai sebentuk transformasi spiritual, dan peradaban umat manusia akan mencapai level yang lebih tinggi dari yang ada sekarang.





Maraknya mitos yang menyelimuti tahun 2012 yang beredar saat ini bukan hanya diembuskan oleh mereka. Berbagai karya tulis (fiksi maupun bukan), musik, maupun film juga turut membikin 2012 menjadi sebuah angka yang kian berselimut misteri:



- Michael Drosnin, penulis buku The Bible Code yang terbit tahun 1997, mengklaim dalam buku tersebut bahwa berdasarkan algoritma (persamaan matematika) yang diturunkan dari kode-kode dalam Bibel, sebuah asteroid atau komet bakal bertumbukan dengan bumi pada tahun 2012. Namun Drosnin menyatakan bahwa itu bukan sebuah kepastian mutlak; melainkan hanya probabilitas yang mungkin terjadi.

- Daniel Pinchbeck dalam buku The Return of Quetzalcoatl (2006) mendiskusikan teori peluang kebangkitan global dari "kekuatan batin yang saling terhubung" (psychic connection) pada tahun 2012, yang akan menciptakan cakrawala baru peradaban bernama "noosphere".

- Dannion Brinkley dalam bukunya yang terbit pada tahun 2007, Secret of the Light, yang merupakan kelanjutan dari bukunya yang menjadi bestseller tahun 1995, Saved by the Light, mengklaim bahwa pada tahun 2012 umat manusia akan mengalami "transformasi mental dan spiritual yang belum pernah terjadi sebelumnya, bertepatan dengan terjadinya goncangan fisik besar pada planet bumi" (Brinkley 1996).



Dalam beberapa karya fiksi, perubahan besar yang diramalkan bakal terjadi pada tahun 2012 juga diangkat sebagai tema cerita:



- Novel Metuselah's Children (1941/1958) dan Time Enough for Love (1973) karya Robert A. Heinlein menggambarkan berbagai momen yang bakal terjadi pada tahun tersebut, antara lain terpilihnya karakter Nehemiah Scudder sebagai presiden Amerika Serikat, yang bakal membawakan kepemimpinan bergaya "diktator religius" (Obama??).

- Novel Dechiper (2002) karangan Stel Pavlou menggambarkan penemuan kembali benua Atlantis yang hilang, dan bergesernya kutub bumi karena pengaruh aktivitas matahari.

- Roland Emmerich menulis, menyutradarai, sekaligus memproduseri film berjudul 2012, yang rilis pertengahan November 2009 (lihat trailer di bawah). Alur cerita film yang dibintangi John Cusack dan Amanda Peet ini tidak jauh-jauh dari ramalan seputar kiamat tahun 2012 tersebut.

- Film lain, Death Race, menggambarkan tahun tersebut (2012) sebagai tahun kejatuhan ekonomi Amerika Serikat.



Trailer film "2012" (Roland Emmerich):











Pertanyaannya, dari mana semua spekulasi soal tahun 2012 itu berawal?



1. Sistem Kalender Suku Indian Maya



Suku Maya adalah suku Indian Amerika Tengah yang menghuni kawasan-kawasan yang sekarang menjadi wilayah Meksiko, Guatemala, El Salvador dan Honduras. Berdasarkan perhitungan kalender Maya, bertepatan dengan tanggal 21 Desember 2012 Masehi adalah masa berakhirnya siklus baktun ke-13 (yang memiliki daur perhitungan 5126 tahun).



Menurut mitologi suku Maya, setiap siklus perhitungan panjang menggambarkan satu zaman, di mana pada awal setiap zaman tersebut Tuhan akan menurunkan seorang utusan yang saleh, semacam periode kenabian a la suku Indian, beserta para makhluk yang menjadi pengikutnya. Ketika daur tersebut berakhir pada tahun 2012 besok, banyak orang bertanya-tanya, apa yang bakal terjadi?



Aura metafisik dari sistem kalender Maya banyak menarik perhatian, terutama para penganut New Age dan penggiat psikologi transpersonal ("mazhab" keempat dari ilmu psikologi yang banyak menelaah fenomena metafisika). Kalender Maya memiliki sistem perhitungan yang elegan yang memungkinkan setiap event tercatat dalam hubungan yang linear dengan event lainnya dengan tetap mengacu pada kalender utama. Perhitungan kalender Maya disebut-sebut lebih kompleks dan teliti dari kalender Gregorian yang kita gunakan sekarang.



Orang modern yang masih demen bergelut dengan kalender mitologik itu lantas memperluas cakupan mitologi Maya dan menghubung-hubungkannya dengan berbagai teori ilmiah untuk memperkuat argumen bahwa pada tahun 2012 nanti memang bakal ada "sesuatu".



2. Legenda, literatur, dan ramalan kuno



The History Channel dalam liputan dokumenter mereka terkait prediksi kiamat 2012 mengutip beberapa ramalan kuno yang dapat dihubungkan dengan kejadian sekarang. Sebagai contoh, pada tahun 1940 beberapa anggota suku Hopi memperingatkan bakal terjadinya rangkaian bencana global, meliputi perang dunia ketiga, peningkatan temperatur, pergolakan geologis, serta kekeringan dan kelaparan yang semuanya akan mengarah pada kolaps-nya peradaban. Di antara sembilan pertanda hari akhir menurut ramalan Hopi adalah "jaring laba-laba yang menyelubungi bumi" dan munculnya "bintang biru".



Di Amerika Selatan, sebuah komunitas kecil Indian Q'ero juga memprediksi akhir dari "dunia tahap keempat" (dunia saat ini). Antropolog Alberto Villoldoin menemukan komunitas yang merupakan sisa keturunan dari suku Inca tersebut di kawasan Cuzco, Peru, pada 1949. Mereka mempercayai bahwa bumi telah mendekati masa "pengumpulan" universal. Serupa dengan ramalan Hopi, bencana dan kekacauan geologis juga akan memicu terjadinya "reintegrasi budaya dari empat penjuru".



Naskah lain yang memuat hal serupa antara lain:



- The Book of Revelation, karya John of Patmos.

- The Sibylline Books.

- The Quatrains and the Lost Book karya Nostradamus.

- The Prophecy of the Popes, tulisan Saint Malachy.

- Timewave Zero karya Terrence Mckenna yang merupakan interpretasi dari ramalan I Ching.

- The Orion Prophecy (2001) karya Patrick Geryl dan Gino Ratinckx



3. Spekulasi Ilmiah



Istilah "spekulasi ilmiah" sebetulnya rancu, karena sesuatu yang ilmiah mestinya bukan merupakan spekulasi. Istilah tersebut lebih untuk menggambarkan beberapa orang dari latar belakang sains yang turut meramaikan cerita seputar 2012.



Ilmuwan atmosfer NASA yang juga pakar pemanasan global, James Hansen, sejak tahun 1980-an telah memprediksi bahwa bumi telah mendekati masa "tipping point" yang tidak mungkin dapat dipulihkan kembali. Trend pemanasan global akan memicu banjir besar dan menyemburnya gas metana dari tanah kutub utara yang selama ini diselubungi lapisan es. Dan semua itu akan terjadi lebih cepat dari proyeksi/perkiraan yang ada sekarang. Dalam papernya yang diterbitkan tahun 2007, Hansen mengkritisi laporan Intergovernmental Panel on Climate Change yang menyebutkan perkiraan bahwa permukaan laut naik setinggi 59 cm. Jumlah sebenarnya - menurut Hansen - adalah mencapai 25 meter.



Pada kajian lain, sejumlah fisikawan yang meneliti sistem solar mengkhawatirkan siklus aktivitas matahari yang akan memproduksi "coronal mass ejections" melebihi tingkat normal. Sami Solanki, direktur Max Planck Institute for Solar System Research, pada tahun 2004 mengatakan bahwa aktivitas matahari saat ini mencapai tingkat yang lebih tinggi dari sebelas ribu tahun terakhir ("Except possibly for a few brief peaks, the Sun is more active currently than at any time in the past 11,000 years").



Puncak dari aktivitas matahari diperkirakan terjadi pada tahun 2011 atau 2012. Aktivitas tersebut dapat menghasilkan kekuatan yang cukup untuk memadamkan jaringan listrik dan satelit komunikasi. Meskipun Space Environment Center telah mengoperasikan sistem peringatan global untuk menanggulangi potensi kerusakan, efek terkuat aktivitas matahari tersebut tetap dapat mencapai bumi hanya dalam 30 menit.



Spekulasi juga marak terjadi pada ranah geologi dan vulkanologi. Tidak kurang dari majalah Time menurunkan artikel yang menyebutkan munculnya kekhawatiran pasca rangkaian gempa dari 27 Desember 2008 sampai 2 January 2009 yang mengiringi aktivitas kawah Yellowstone. Pengamatan dengan seismograf di Universitas Utah maupun citra satelit dengan pembacaan GPS (Global Positioning System) mengindikasikan terjadinya pertumbuhan kaldera Yellowstone - dan ini dihubungkan dengan fenomena supervolcano (ledakan gunung berapi super) yang periode ledakannya hanya terjadi 600.000 sampai 700.000 tahun sekali.





Bantahan atas Ramalan 2012



Kebanyakan astronom dan periset kebudayaan Maya membantah segala teori tentang "kiamat 2012" sebagaimana digembar-gemborkan banyak pihak. Menurut mereka, tidak ada bukti atau catatan arkeologis yang memperlihatkan kebudayaan Maya klasik menambahkan berbagai ramalan atau nujum dalam sistem perhitungan panjang kalender mereka.



Astronom dari Universitas Florida, Susan Milbraith, bahkan lebih tegas lagi dengan mengatakan bahwa orang-orang yang mengeksploitasi kebudayaan Maya dengan menghembuskan isu tentang kiamat 2012 sesungguhnya memiliki kepentingan pribadi atau politik yang terselubung. Terlebih, inti galaksi Bimasakti yang hanya dapat dilihat dengan teleskop berkuatan tinggi tidak mungkin dapat diamati oleh suku Indian Maya kuno. Kenyataan ini menjadikan tidak mungkin bagi mereka membuat berbagai ramalan seputar lubang hitam, planet nibiru, dan sebagainya.

2012 (1)

http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/kiamat-2012.htm



Tahun 2012 memang penuh dengan kontroversi. Dalam buku ‘Apocalypse 2012’ (Lawrence E.Joseph: 2007), penulis berdarah Lebanon yang menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi Aerospace Consulting Corporation di New Mexico ini dipaparkan dengan sangat jelas dan juga ilmiah tentang kemungkinan terjadinya bencana alam di tahun tersebut.

Bencana itu antara lain: siklus aktivitas matahari yang memuncak di tahun 2012 yang menyebabkan panas yang luar biasa di bumi, terlebih atmosfer kita sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian sehingga selain memanaskan bumi dengan radikal juga melelehkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat.

Medan magnet bumi yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari mulai retak bahkan ada yang sampai sebesar kota California di sana-sini. Pergeseran kutub juga tengah berlangsung.

Tata surya kita tengah memasuki medan awan energi antar bintang. Awan itu mengaktifkan dan merusak keseimbangan matahari serta atmosfer planet-planet. Para ahli geofisika Rusia berpendapat bahwa ketika bumi akan memasuki awan energi tersebut di tahun 20120 hingga 2020 dan akan menimbulkan bencana besar yang belum pernah ada sebelumnya.

Fisikawan UC Berkeley menyatakan dinosaurus serta spesies lainnya telah punah akibat tumbukan asteroid raksasa 65 juta tahun silam. Menurut siklus yang diperhitungkan secara ilmiah, seharusnya hal itu sudah terjadi lagi di saat-saat sekarang.

Supervulkan Yellowstone yang memiliki siklus letusan dahsyat setiap 600 hingga 700 ribu tahun tengah bersiap untuk meletus kembali. Beberapa perhitunmgan ilmiah lainnya turut mendukung pandangan ini.

Menariknya, ramalan bangsa Maya (juga suku Hopi, Mesir Kuno, dan beberapa suku kuno lainnya) di dalam kalendernya dengan detil mengungkapkan jika tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru. Bagaikan kelahiran seorang anak manusia, maka kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah. Suku Maya merupakan salah satu suku kuno di dunia ini yang dikenal sebagai suku yang sangat detil memperhatikan dan menghitung bintang-bintang dan benda langit lainnya.

Kitab kuno dari Cina, I Ching, juga menyatakan akan terjadi bencana besar di tahun 2012.

Beberapa ativitas modern juga terkait dengan tahun 2012, yakni dateline modernisasi besar-besaran Pentagon paska ditubruk rudal dalam peristiwa 11 September 2001, batas akhir pelaksanaan Codex Alimentarius yang berupaya mengurangi populasi manusia di bumi dengan rekayasa genetika dan makanan transgenik, dan sebagainya.

Seorang tokoh spiritual Yahudi dunia bernama Titzchak Qadduri jauh-jauh hari sudah menyerukan kaum Yahudi agar sesegera mungkin meninggalkan daratan Amerika Serikat karena menurut perhitungannya, sebuah komet atau asteroid raksasa tengah meluncur di alam semesta dan mengarah serta akan menumbuk menuju daratan Amerika.

Semua itu merupakan ramalan-ramalan para pakar di bidangnya masing-masing.Menurut Islam, kiamat adalah hal yang tidak bias dihindarkan. Hanya saja, kita tidak akan pernah tahu kapan pastinya akan terjadi. Bisa dua jam lagi, bisa besok, atau entah kapan. Umat Islam adalah umat akhir zaman.

Hari ini kita tengah menghadapi bencana nyata yakni krisis global yang sebentar lagi akan tiba di Indonesia. PHK massal, ratusan ribu pekerja sangat mungkin terjadi, juga bangkrutnya sejumlah kegiatan usaha. Hal ini ditambah dengan keputus-asaan masyarakat kita yang kian hari kian hidup susah. Kekecewaan ini menumpuk tatkala melihat para tokoh dan pejabat negara hidup dalam kemewahan. Bisa jadi, dalam waktu dekat kita akan menghadapi bencana lain di negeri ini, apalagi Pemilu 2009 kian dekat dan elit politik kita masih saja bagaikan orang-orang autis yang tidak peka terhadap kesulitan hidup dan kemiskinan rakyat di sekelilingnya.

Friday, October 30, 2009

UFO real or hoax

Selalu menjadi pembicaraan hangat setiap masa, dulu waktu kecil, cerita UFO juga santer-santernya saat di TV ada cerita makhluk asing dari Mars. Semua demam Mars. Sekarang mulai hangat lagi, banyak beberapa orang dengan kamera & videonya mengaku melihat & mengabadikan UFO. Tapi ada satu yang dengan jantan menganulir & mengaku itu adalah hoax, karena iseng belaka.



http://blognyamaul.blogspot.com/2009/10/klarifikasi-ufo-blok-m.html



Jadi di sini, gw cuman mau mengklarifikasikan bahwa foto UFO tersebut adalah fiktif belaka, tanpa maksud dan tujuan apapun. Karena menurut gw, sudah kelewatan dengan mengaitkan UFO dengan kejadian-kejadian alam yang terjadi di Indonesia, bahkan dunia. Kejadian alam adalah sebuah cobaan atau hukuman yang ditimpakan Tuhan kepada kita.

Kita Keturunan Kera?

http://www.evolutionhoax.com/



http://harunyahya.us/indo/buku/keruntuhan003.htm



Ahli Astronomi seperti Leonardo da Vinci, Copernicus, Keppler dan Galileo; bapak paleontologi, Cuvier; perintis botani dan zoologi, Linnaeus; dan Isaac Newton, yang dijuluki sebagai "ilmuwan terbesar yang pernah ada", semua mempelajari ilmu pengetahuan dengan tidak hanya meyakini keberadaan Tuhan, tetapi juga bahwa keseluruhan alam semesta adalah hasil ciptaan-Nya.

Albert Einstein, yang dianggap sebagai orang paling jenius di zaman kita, adalah seorang ilmuwan yang mempercayai Tuhan dan menyatakan, "Saya tidak bisa membayangkan ada ilmuwan sejati tanpa keimanan mendalam seperti itu. Ibaratnya: ilmu pengetahuan tanpa agama akan pincang."

Salah seorang pendiri fisika modern, dokter asal Jerman, Max Planck mengatakan bahwa setiap orang, yang mempelajari ilmu pengetahuan dengan sungguh-sungguh, akan membaca pada gerbang istana ilmu pengetahuan sebuah kata: "Berimanlah". Keimanan adalah atribut penting seorang ilmuwan

Pada umumnya mereka yang memelopori ilmu pengetahuan modern mempercayai keberadaan-Nya. Seraya mempelajari ilmu pengetahuan, mereka berusaha menyingkap rahasia jagat raya yang telah diciptakan Tuhan dan mengungkap hukum-hukum dan detail-detail dalam ciptaan-Nya.

Tapi kenapa buku-buku sekolah sekarang memakai teori Charles Robert Darwin yang mengemukakan teori evolusi ?

Who knows?

Thursday, October 29, 2009

Pergi ke Bulan...

http://www.moonhoax.com/



Pertama kali membaca artikel bahwa Astronot pergi ke bulan adalah bohong pada tanggal 12 Desember 2003. Aneh juga sih kenapa cuman sekali saja pesawat ulang alik yang berhasil pergi kesana. Dan tidak dikuti oleh yang lain. Dibulan yang diperkirakan tidak ada angin tapi bendera sempat terlihat berkibar. Bayangan matahari yang tidak konsisten.

Who knows?

Konspirasi Pemanasan Global?

http://www.globalwarminghoax.com/news.php

http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=46863

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2407631



Beberapa hari lalu, pernah liat acara di TV, bahwa bumi harus tetap hangat, di jaman dulu yang berperan bumi tetap hangat adalah karena peranan dari gunung. Gunung mengeluarkan asap yang salah satunya mengandung unsur C02. CO2 ini bisa mengikat panas agar tidak keluar dari bumi ke angkasa.

Jika bumi tidak cukup hangat maka bumi akan mendingin & membeku. Jadi CO2 juga diperlukan sekali oleh bumi. Awalnya agak bingung, karena teori di acara itu agak mengarah yang bertentangan dengan teori Global Warming.

Tapi setelah membaca artikel diatas, sepertinya agak nyambung juga.

Who knows?

---
update 2023
link diatas tidak bisa diakses lagi, oleh karena itu aku copy paste dari http://www.enigmablogger.com/2009/08/konspirasi-pemanasan-global.html
---

Konspirasi pemanasan global - mempertanyakan motivasi Al Gore
Bukankah menarik bagaimana masalah kita menjadi semakin global : peperangan global terhadap terorisme, krisis ekonomi global, perlunya mata uang tunggal dunia, perdagangan global tanpa batas, dan tentu saja pemanasan global. Sementara para ilmuwan, aktivis lingkungan dan politisi berkumpul untuk membahas isu pemanasan global, dunia bersatu dibawah komando satu orang, Al Gore. Benarkah seluruh dunia bersatu ?

Masalah global membutuhkan solusi global. Demikian yang sering disebut oleh para pemimpin dunia. Dan itu juga yang mereka lakukan ketika berkumpul di Bali pada Desember 2007 untuk membicarakan isu ini. Pada konferensi tersebut yang kelihatannya mencapai keputusan dengan sangat payah, Amerika Serikat dibawah pemerintahan Bush dianggap sebagai anak nakal karena dengan enggan menyetujui resolusi bersama itu. Dan Gore mengecam pemerintahan Bush karenanya.

Saya juga beranggapan seperti itu ketika melihatnya di televisi. Sekarang saya mengetahui mengapa Amerika Serikat bersikap seperti itu. Hal ini dikarenakan adanya perpecahan yang terjadi di antara ilmuwan mengenai penyebab pemanasan global.

Ketika Al Gore merilis film dokumenternya yang berjudul "An Inconvenient Truth" yang mendapat Oscar, seakan-akan kita mengetahui hanya ada satu kebenaran. Manusia adalah oknum dan kambing hitam atas lenyapnya gumpalan-gumpalan es di kutub, atas meningkatnya suhu bumi dan atas bencana-bencana alam yang terjadi.

Namun, tahukah anda bahwa sebagian ilmuwan tidak mempercayai itu ?

Konsensus bersama itu ternyata telah mendapat counter konsensus dari para ilmuwan yang bereputasi tinggi.

Dan sekarang saya akan menceritakan kepada anda apa yang disebut teori konspirasi pemanasan global.

Pemanasan global adalah sebuah hoax, klaim para ilmuwan dari kubu kontra Gore. Suhu bumi sesungguhnya hanya berubah sekitar 1 derajat Fahrenheit dalam tempo satu abad. Plus, planet tercinta ini telah mengalami periode zaman es dan periode hangat tanpa ada campur tangan anda dan saya.

Ilmuwan yang beranggapan seperti ini, salah satunya adalah Steven Milloy yang memiliki gelar dalam bidang Natural Science dan gelar master dalam Biostatistik dari Universitas John Hopkins. Ia adalah salah satu juri bagi American Association for The Advancement of Science Awards dan ia pernah diminta oleh kongres Amerika untuk bersaksi mengenai masalah-masalah lingkungan.

Milloy berkata bahwa pemanasan global adalah "Ibu dari segala ilmu pengetahuan sampah". Ia merujuk kepada perubahan-perubahan suhu bumi yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia.

Ia juga merujuk kepada protokol Kyoto yang dianggapnya sebagai suatu lelucon. Protokol ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas karbon dunia menjadi 8% pada tahun 2012. 8% adalah level emisi pada tahun 1990. Dan kita juga tahu, sekali lagi Amerika (dibawah Bush) menjadi anak nakal yang menolak protokol ini, kali ini ia juga mendapat dukungan negara-negara Eropa.

Well, Tentu saja Amerika dan Eropa akan bersikap seperti itu. Sebuah studi dari Rusia (bukan Amerika) menunjukkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer berada pada level sekitar 370 PPM (Parts per Million) dan bila protokol Kyoto diikuti, maka hal itu hanya akan merubah 1 atau 2 PPM saja pada tahun 2012.

Hmm...kelihatannya memang protokol yang sia-sia.

Dengan menggunakan data yang disediakan oleh mereka yang mempromosikan Protokol Kyoto, jika setiap negara meratifikasi protokol tersebut, temperatur global rata-rata hanya akan berkurang sekitar 0,0015 derajat centigrades. Pada level ini, dibutuhkan 667 tahun dan $100 Trilyun untuk menurunkan suhu bumi sebanyak 1 derajat centrigades.

Hmm...sekali lagi, kelihatannya memang protokol yang sia-sia..

Dan satu lagi, ketika kita, manusia dianggap sebagai kambing hitam penyebab pemanasan global, EPA (Environmental Protection Agency) memperkirakan bahwa 25% emisi gas metana yang dilepas ke Atmosfer berasal dari kotoran ternak.

Ternyata kambing adalah kambing hitam yang sesungguhnya.

Akibat penemuan ini, mungkin anda sudah pernah menerima email yang menganjurkan anda untuk berhenti memakan daging untuk mengurangi pemanasan global, saya sudah pernah menerimanya.

Tidak heran banyak orang yang mengatakan bahwa isu pemanasan global adalah salah satu strategi untuk menghasilkan keuntungan bagi pihak-pihak terkait. Tentu saja bagi mereka, pihak-pihak terkait tersebut adalah Al Gore dan Friends, dan Gore dituding memaksakan terjadinya konspirasi kelas dunia ini.

Pada tahun 2006, Al Gore terbang (dengan pesawat pribadi) dari rumah megahnya di Tennesse ke Hollywood dan kemudian berkeliling dengan limosin dimana dia menerima Oscar untuk film dokumenternya "An Inconvenient Truth" yang memperingati bahaya pemanasan global dan bahaya pemakaian berlebihan bahan bakar fosil.

Kita yang awam, melihat film itu dan berkata Wow...saya baru tahu soal itu. Tapi kelihatannya para ilmuwan yang jeli menemukan banyak kebohongan dari film itu. Gore secara sederhana menyatakan bahwa manusialah penyebab pemanasan global. Padahal seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, sekelompok ilmuwan bereputasi tinggi di dunia menolak teori tersebut (termasuk Edwin Aldrin, manusia kedua yang berjalan di bulan).

Oh ya..belakangan ternyata diketahui para ilmuwan yang setuju dengan Gore adalah ilmuwan-ilmuwan yang menerima donasi besar dari pemerintahan Clinton (ketika Gore menjadi wakil presiden).


Entahkah mereka setuju dengan Gore karena didanai Gore atau Gore hanya mendanai ilmuwan yang sepaham dengannya, masih tidak jelas.

Contoh kebohongan dari film Gore adalah klaim bahwa Pemanasan global akan menaikkan permukaan laut setinggi 20 kaki (6,09 meter), padahal sebenarnya hanyalah 23 Inci (58,42 cm). Ia juga mengklaim bahwa beruang kutub sedang berada dalam bahaya. Padahal tidak demikian sebenarnya.

Film itu juga menunjukkan foto-foto glasier yang berkurang, namun ia tidak menyebut glasier-glasier lain yang terus bertambah. Gore juga menyebut Glasier Kilimanjaro yang terus berkurang akibat pemanasan global. Tapi ia tidak mengatakan bahwa Glasier Kilimanjaro telah berkurang sejak 1880, jauh sebelum kadar CO2 meningkat di bumi.

Gore juga mengklaim bahwa peningkatan kadar karbondioksida di atmosfer telah meningkatkan suhu global. Anehnya pada tahun 2005, sebuh studi oleh Journal Science menemukan sebaliknya. Peningkatan suhu bumilah yang telah memicu peningkatan kadar karbondioksida.

Bahkan tamparan yang paling memalukan bagi Gore datang dari ABC News yang menemukan salah satu cuplikan dalam film dokumenter tersebut adalah potongan film "The Day after Tomorrow".

Bukan hanya itu, para ilmuwan kemudian menemukan bahwa perubahan suhu bumi ternyata disebabkan oleh peningkatan aktifitas badai matahari, peningkatan aktivitas gunung api bawah laut, dan sistem arus laut yang kompleks.

Hal ini diperkuat oleh temuan NASA baru-baru ini bahwa perubahan suhu bumi dalam beberapa dekade ini ternyata diakibatkan oleh peningkatan aktivitas badai matahari, bukan karena anda tidak mencabut charger HP anda dari stop kontak ketika sudah selesai menggunakannya.

Plus, sesungguhnya ada trend penurunan suhu global sejak 1998. (Ya..anda tidak salah baca). Data terbaru Juni 2009 menunjukkan Suhu bumi mengalami penurunan sebanyak 74 derajat Fahrenheit sejak Gore merilis "An Inconvenient Truth" pada tahun 2006.

Gore, yang telah menjadi panglima utama dalam gerakan pemanasan global sendiri memiliki rumah seluas 10.000 kaki persegi di Nashville yang memiliki 20 kamar tidur dan 8 kamar mandi. Sementara menyarankan orang lain untuk menghemat energi, Gore menghabiskan 221.000 kilowatt jam pada tahun 2006 untuk rumah mewahnya. Rata-rata penggunaan satu rumah tangga di Amerika pada tahun itu adalah 10.656 kilowatt jam.

Tapi Gore tidak perlu merasa bersalah. Bukankah dunia sudah mengatur sebuah sistem yang disebut kredit karbon ?

Apa yang dimaksud dengan kredit karbon ?

Ketika Gore menerbangkan pesawatnya yang menghabiskan banyak bahan bakar, ia membeli kredit karbon dari broker-broker (seperti saham). Sebagai imbalannya, mereka yang menjual kredit karbon itu akan menerima reward yang bisa digunakan untuk proyek-proyek lingkungan hidup. Nah, pembeli kredit karbon itu, dalam hal ini Gore, akan disebut "Carbon Neutral" karena walaupun ia melepas banyak karbon ke udara, ia menciptakan keseimbangan antara melepas dan mengurangi karbon. Brilian kan ?

Ya..sangat brilian...karena Gore membeli kredit karbonnya dari Generation Investment Management LLP, sebuah perusahaan yang didirikan tahun 2004. Gore adalah pendiri dan Chairman dari perusahaan itu.

Hmmm...

Dengan kata lain..Gore bisa tetap menjalani hidup mewahnya, menjadi pujaan aktivis, menerima Nobel dan kaya raya.

Penjualan kredit karbon di dunia meningkat dari $6 juta di tahun 2004 menjadi $110 juta pada tahun 2006.

Jadi pertanyaannya adalah apabila teori ini mendapat tantangan dari banyak ilmuwan dunia yang bereputasi tinggi, mengapa pemerintah-pemerintah dunia sepakat dengan Gore ?

Jawabannya adalah pajak pendapatan !

Pada waktu sekitar konser Live Earth Concert 7/7/7 yang diselenggarakan oleh keluarga Rothschild, Al Gore mengumumkan akan ada pajak karbon dalam skala Global untuk memerangi pemanasan global. Bagi pemerintah dunia, pemasukan tambahan. Bukankah menyenangkan apabila pemerintahan mendapat pemasukan tambahan ? Ya..Namun bagi kita akan ada pajak tambahan bagi bahan bakar yang anda beli.

Sekarang anda tahu bahwa isu pemanasan global mungkin tidak seperti yang anda kira. Jika anda membaca ini, bacalah dalam perspektif sains, bukan ideologi.

Para aktivis lingkungan mungkin tidak suka dengan tulisan ini, tapi saya hanya ingin melaporkan bahwa para ilmuwan terbelah dua dalam soal pemanasan global dan saya ingin mengajak kita untuk melihat sisi lain dari suatu persoalan.

Lagipula bukankah dengan mengetahui hal ini kita menjadi lebih berwawasan ?

Akhirnya, inilah pendapat saya, Isu pemanasan global akan menjadi "teori evolusi" lainnya. Para ilmuwan akan terus berdebat mengenai penyebab dan dampaknya.

Secara pribadi saya tidak keberatan apabila kita menggunakan bahan bakar yang lebih ramah dan menghemat penggunaan listrik. Bahkan saya menganjurkan untuk mempensiunkan kendaraan yang mengeluarkan banyak asap. Karena dengan melakukan itu, kita belajar menjadi manusia yang bersih dan sehat.

Sambil menantikan datangnya kata sepakat dari para ilmuwan (jika kata sepakat itu memang dapat tercapai),

Saya akan menggunakan kendaraan yang hemat bahan bakar.
Saya akan menggunakan charger HP secukupnya.
Saya akan menghemat penggunaan listrik.
Saya akan menanam pohon-pohon di rumah saya.
Namun saya akan tetap mengkonsumsi daging hewan.

Tidak ada salahnya mencintai bumi kita kan ?