Sunday, June 9, 2013

Huru-Hara Akhir Zaman


 Dari: tabrani
  Judul: [Itb] Huru-Hara Akhir Zaman
  Tanggal: Sat, 08 Nov 2003 19:59:42 -0800

Assalamu'alaikum,
Percaya Nggak Percaya. Silakan masing-masing mengambil
hikmahnya dimana perlu. Saya sendiri percaya hadits-
hadits ini, walau tentu saya tidak tahu pasti kapan
tepatnya kejadian tersebut akan terjadi. Kumpulan tulisan
di bawah ini bukan dari saya pribadi, saya hanya mencermati,
mengumpulkan dan menyebarkannya, barangkali akan ada
gunanya.
Selamat menjalankan ibadah puasa!
Wassalamu'alaikum.
Tabrani


Isi Berita:
1. Cuplikan dari Buku "Huru-Hara Akhir Zaman",
2. Berita dari Republika edisi Jum'at, 7 Nov.2003
   "Preview Atraksi Leonid" dan
   "Malam November Yang Spesial".
3. Berita tentang gerhana-gerhana di tahun 2003 (NASA)


1) Dari buku "Huru-Hara Akhir Zaman" karangan
Amin Muhammad Jamaluddin (dosen Pascasarjana
Fakultas Dakwah dan Tsaqafah Islamiyah, Universitas
Al Azhar, Kairo)(Penerbit Aqwam, Juli 2003):

Halaman 97:

Keanehan-keanehan yang terjadi pada Ramadhan dan petaka-
petaka dahsyat pada bulan Syawwal, Dzulqaidah dan Dzulhijjah.
Al-Mahdi akan mumcul di bulan Muharram. Pada Ramadhan sebelum
kemunculannya, terlihat beberapa tanda-tanda nyata dan peristiwa-
peristiwa yang aneh di langit. Mula-mula terjadi guncangan,
kemudian muncul gelegar suara yang keras dan dahsyat, setiap
orang bisa mendengarnya, kemudian muncul bintang berekor yang
menerangi langit, kemudian matahari dan bulan mengalami gerhana.
Jika peristiwa-peristiwa diatas telah terjadi pada bulan Ramadhan,
maka pada bulan Syawal akan terjadi huru-hara (ma'ma'ah).
Kemudian pada bulan Dzulqaidah akan terjadi konflik antar suku
dan perselisihan antar negeri Islam. Kemudian pada bulan
Dzulhijjah, pada musim haji, akan terjadi perampokan terhadap para jama'ah
haji dan peperangan antar suku dan bangsa Islam, sehingga darah
mengalir di Jumrah 'Aqabah pada hari-hari Idul Adha di Mina.
Jika peristiwa di atas telah terjadi, maka Al-Mahdi muncul dan
dibaiat pada hari Asyura bulan Muharram.
Saya akan menyebutkan beberapa hadits mengenai hal ini yang
sebenarnya cukup banyak:

Nu'aim bin Hammad meriwayatkan dengan sanadnya bahwa
Rasulullah saw. bersabda:
"Pada bulan Ramadhan terlihat tanda-tanda di langit, seperti
tiang yang bersinar, pada bulan Syawwal terjadi malapetaka, pada
bulan Dzulqa'idah terjadi kemusnahan, pada bulan Dzulhijjah para
jamaah haji dirampok, dan pada Muharram, tahukah apakah Muharram
itu?"

Rasulullah saw. juga bersabda:
"Akan ada suara dahsyat di bulan Ramadhan, huru-hara di bulan
Syawwal, konflik antar suku pada bulan Dzulqa'idah, dan pada
tahun  itu para jamaah haji dirampok dan terjadi pembantaian
besar di Mina dimana banyak orang terbunuh dan darah mengalir
disana, sedangkan pada saat itu mereka berada di Jumrah Aqabah".

Beliau saw. juga bersabda:
"Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi
huru-hara di bulan Syawwal...". Kami bertanya: "Suara apakah,
ya Rasulullah?"  Beliau menjawab: "Suara keras di pertengahan
bulan Ramadhan, pada malam Jum'at, akan muncul suara keras
yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri
jatuh terduduk , para gadis keluar dari pingitannya, pada
malam Jum'at di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian
telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jum'at, masuklah
kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya,
sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian,
sumbatlah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara
menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan
ucapkanlah: "Mahasuci Al-Quddus, Mahasuci Al-Quddus, Rabb kami
Al-Quddus!", karena barangsiapa melakukan hal itu akan selamat,
tetapi barangsiapa yang tidak melakukan hal itu akan binasa".

Muhammad bin Ali berkata:
"Sesungguhnya, Al-Mahdi yang kita nantikan itu memiliki dua
mukjizat yang belum pernah terjadi semenjak Allah menciptakan
langit dan bumi, bulan mengalami gerhana pada malam pertama
bulan Ramadhan, sedangkan matahari mengalami gerhana pada
pertengahan bulan itu, dan kedua hal itu belum pernah terjadi
sejak Allah menciptakan langit dan bumi".
(diriwayatkan Daruquthni dalam sunan-nya).



2) Berita dari Harian Republika

Harian REPUBLIKA
Jumat, 07 Nopember 2003
Preview Atraksi Leonid
Pertunjukan I: Atraksi Perdana
Pertemuan pertama dengan meteor Leonid diperkirakan terjadi
pada tanggal 13 November pukul 17.17 GMT. Bumi bakal menerpa
hamparan debu angkasa yang dihasilkan oleh komet Tempel-Tuttle
tahun 1499sejauh 393 ribu kilometer. Hujan meteor ini dengan
leluasa dapat disaksikan oleh pengamat angkasa di Asia, Indonesia,
dan Australia.
Diperkirakan, hujan meteor ini akan mencapai puncaknya sebelum
matahari terbit di pagi tanggal 14 November. Saat langit malam
tampak cerah, tiap pengamat langit dapat melihat 100 atau lebih
Leonid per jamnya. Tetapi, temaram sinar bulan di awal pagi akan
sedikit memburamkan pandangan.
Kemungkinan besar, Leonid akan terlihat pucat. Rata-rata tiap
jamnya akan dihitung berdasarkan interval 15 menit. Sementara
aktivitas puncaknya diperkirakan tidak akan lebih lama dari
satu jam.

Pertunjukan II: Si Sibuk yang Pucat
Kesempatan kedua untuk menyaksikan sirkus meteor dari rasi
bintang singa ini jatuh pada tanggal 19 November. Peristiwa
ini berlangsung seminggu setelah atraksi pertama berakhir.
Bumi akan menerpa jarak 53 ribu kilometer jalur debu komet
yang tercipta tahun 1533 ini.
''Pada puncak ke duanya, akan muncul 30 Leonid per jam,''
ujar Esko Lyytinen, peneliti meteor asal Finlandia.
Jeremie Vaubaillon dari Institut de Mecanique Celeste et de
Calcul des Ephemerides di Prancis malah berpendapat akan
ada 100 meteor per jamnya. Pemandangan unik ini jelas terlihat
oleh masyarkat di bagian utara dan barat Amerika Selatan.
Selama pertunjukan II ini berlangsung, ada kabar baik dan
kabar buruk. Kabar baiknya, saat itu cahaya bulan tidak
mengaburkan pandangan. Kabar buruknya, kedua peneliti-
-Lyytinen dan Vaubaillon--percaya partikel meteor ini
ukurannya sangat kecil, sehingga kecil kemungkinan akan
terlihat oleh mata telanjang.
Pertunjukan III: Hujan Bola Api
Peter Jenniskens dari NASA Ames Reseach Center dan Hans Betlem
dari Dutch Meteor Society menyatakan kesempatan terbaik untuk
mengamati atraksi Leonid adalah saat aksi ke tiga berlangsung.
Saat itu, bumi melintasi <I>the Filament<I> alias sungai meteor.
Kira-kira, 50 meteor per jam atau satu meteor per menit akan
menghantam atmosfer. Kejadiannya mirip dengan hujan Perseid
namun dengan meteor yang lebih terang.
Aksi ketiga ini berlangsung selama 24 jam, lebih lama daripada
aksi-aksi sebelumnya. Puncak 'pesta kembang api' meteor ini akan
terjadi sekitar pukul 5.25 GMT dini hari tanggal 19 November.
Masyarkaat di barat Afrika, barat Eropa, tenggara Amerika
Serikat, dan timur Kanada beruntung dapat melihatnya lebih
jelas. rei/berbagai sumber

Harian REPUBLIKA
Jumat, 07 Nopember 2003
Malam November yang Spesial
Banyak fenomena alam yang terjadi selama bulan ini. Salah satu
yang sudah dan akan kembali terjadi adalah fenomena badai
matahari pekan lalu. Kantor Antariksa Jepang melaporkan mereka
kehilangan kontak dengan satelit pemantau lingkungan saat
badai itu terjadi.
Sebelumnya, aktifitas matahari ini memang disebut-sebut bakal
berpengaruh pada kerja satelit, radio komunikasi frekuensi
tinggi dan jejaring pembangkit listrik.
Namun, aktifitas matahari ini juga mengirimkan pemandangan
indah berupa aurora yang sangat spektakuler bentuknya.
Semburat cahaya merah hijau jingga terlihat jelas di langit
selatan Texas, Arizona, dan Alabama, Amerika Serikat.
Lalu, setelah berbinar indah September silam, Mars kembali
menebarkan pesonanya. Di bulan November ini, pecinta astronomi
dapat menyaksikan permukaan Mars beserta kabut putihnya.
Pemandangan menarik itu bisa diintip lewat teleskop.
Venus pun tidak ketinggalan memperindah angkasa. Planet yang
berada di belahan bawah tenggara horison ini akan tampil elok
di malam hari. Tepat di Hari Raya Idul Fitri mendatang,
25 November, Venus muncul 30 menit setelah matahari terbenam.
Planet terang ini akan berada persis di kanan atas bulan baru.
Sedangkan, Merkurius mulai dapat ditengok sesaat setelah hari
berganti petang. Planet mungil itu berada di kanan bawah Venus.
Sementara itu, langit pagi tidak kalah menarik untuk dipandangi.
Pagi merupakan waktunya Saturnus dan Jupiter beraksi. Meski
terbit pukul 20.00, Saturnus justru terlihat jelas selepas
tengah malam. Sedangkan, Jupiter baru muncul sekitar pukul
02.00 dini hari.
Tak hanya malam yang bertebar keindahan. Kita akan disuguhi
pemandangan menajubkan dan diajak bertasbih di awal pagi
18 November nanti. Meteor Leonid beratraksi di timur angkasa.
Meteor ini berasal dari konstalasi rasi bintang Leo.
Meteor ini letaknya berhadapan langsung dengan bumi.
Itu sebabnya ia mampu melintas cepat ke atmosfer bumi.
Kecepatannya mencapai 160 ribu mil per jam.
Kejadian ini termasuk peristiwa yang luar biasa. Sebab,
hujan meteor Leonid menciptakan badai meteor yang amat hebat,
seperti di tahun 1966 dulu. Kala itu di Pantai Barat terjadi
badai 150 meteor per jam.
Meteor Leonid terbentuk dari debu sisa-sisa komet Tempel-Tuttle
yang menyapu sistem matahari bagian dalam tiap 33 tahun.
Tiap kali komet ini melintas dekat matahari, ia meninggalkan
serpihan-serpihan padat. Ukuran debunya ada yang lebih kecil
dari butiran pasir dan ada pula yang mencapai besar kelereng.
Penampilan Leonid dipastikan menandingi hujan meteor tahunan,
Perseid Agustus dan Geminid Desember. Leonid tahun ini muncul
tidak cuma sekali. Penampilan perdananya jatuh pada tanggal
13 dan terakhir tanggal 19 November.
Seluruh penduduk bumi bisa menyaksikan atraksi Leonid ini.
Paling tidak salah satu aksinya saja. Tiap hujan meteor Leonid
terlihat dari lokasi yang berbeda.
Di tahun ini, gerhana bulan total ke dua berlangsung 8 November.
Sayang, peristiwa ini tidak dapat dipantau oleh masyarakat
Indonesia. Kejadian ini cuma bisa terlihat oleh mereka yang
berada di Amerika, sebagian wilayah Eropa, dan juga Afrika.
Untuk memperjelas pengamatan, binocular atau teleskop bisa
membantu. Gerhana akan mulai terjadi saat bulan memasuki bagian
luar bayangan bumi yang redup alias penumbra. Kejadian itu
berlangsung lebih dari satu jam sebelum bulan bergerak ke umbra,
bayangan dalam bumi yang lebih gelap.
Diperkirakan, bulan akan menghabiskan waktu sekitar tiga jam
dan 33 menit untuk menyelesaikan perjalanannya melewati umbra.
Gerhana bulan total selanjutnya bakal berlangsung pada
4 Mei 2004. Pemandangan mengagumkan ini juga bisa ditengok
oleh mereka yang tinggal di belahan timur Eropa, Afrika Tengah
dan Timur, serta bagian barat Asia pada dini hari tanggal
9 November.
Menjelang Idul Fitri, 23 November, gerhana matahari total
tayang di Antartika. Mereka yang berada di Australia dan
Selandia Baru akan melihat fenomena alam yang sama sebagai
gerhana matahari sebagian. Tidak seperti gerhana bulan,
gerhana matahari tidak bisa dipantau langsung dengan mata
telanjang.
Saat ini, matahari tengah mempertontonkan kondisi aktifnya.
Menurut para peneliti, inilah saat matahari paling aktif selama
berabad-abad. Buktinya terlihat dari badai geomagnetik yang
menimpa bumi.
''Saat ini kita hidup dengan kondisi matahari yang berbeda dari
biasanya,'' ujar Mike Lockwood dari Rutherford Appleton Laboratory,
Inggris. Aktivitas magnetik matahari ini disinyalir berpengaruh
kepada pemanasan global.  reiny dwinanda/bbc


3) Berita dari NASA / Goddard Space Flight Center,
   lengkapnya bisa dilihat di:
   http://sunearth.gsfc.nasa.gov/eclipse/OH/OH2003.html

Eclipses During 2003
by Fred Espenak
Observer's Handbook 2003, Royal Astronomical Society of Canada

During the year 2003, there will be two solar eclipses and two
lunar eclipses:
2003 May 16: Total Lunar Eclipse
2003 May 31: Annular Solar Eclipse
2003 Nov 09: Total Lunar Eclipse
2003 Nov 23: Total Solar Eclipse

Predictions for the eclipses are summarized in figures 1
through 6. World maps show the regions of visibility for
each eclipse. The lunar eclipse diagrams also include the
path of the Moon through Earth's shadows. Contact times
for each principal phase are tabulated along with the
magnitudes and geocentric coordinates of the Sun and Moon
at greatest eclipse.
.... http://sunearth.gsfc.nasa.gov/eclipse/OH/OH2003.html ....

No comments:

Post a Comment