Saturday, October 10, 2015

Yaxchilan

Bangunan Kuno Suku Maya "Yaxchilan" Yang Misterius 

Misteri Bangunan Kuno Yang Tak Terpecahkan

Seperti yang kita ketahui, selama ini bangunan milik Suku Maya memang menyimpan banyak misteri. Nah, salah satunya adalah Yaxchilan di Meksiko. Jika datang ke sini, wisatawan bisa melihat sebuah bangunan dari batu kapur yang diisi dengan labirin-labirin. Jika selama ini yang Anda tahu peninggalan Suku Maya adalah piramida di Tikal, Guatemala, tapi ternyata masih ada lagi.

Peninggalan suku ini masih ada di Yaxchilan, Chiapas, Meksiko. Bangunan kuno dekat Sungai Usumacinta adalah salah satu bangunan yang paling misterius di dunia. Betapa tidak, Yaxchilan yang berada dekat perbatasan Meksiko dengan Guatemala ini, dipercaya sudah ada sejak abad ke 5. Untuk mencapainya, turis bisa menggunakan kapal yang berlayar di Sungai Usumacinta.

Begitu tiba di sana, yang bisa Anda lihat adalah sebuah kemegahan bangunan milik Suku Maya ini. Ada sekitar 130 lebih monumen batu di dalamnya. Adapun beberapa di antara monumen tersebut termasuk gerbang yang penuh dengan ukiran. Apabila diamati, ukiran ini menggambarkan kehidupan kerajaan pada masa itu.

Melihatnya, Anda pasti yakin kalau ukiran tersebut salah satu arsitektur paling keren dari Suku Maya. Hal terpenting yang turis lihat jika tiba di Yaxchilan adalah sebuah lorong gelap yang dikenal dengan istilah 'The Labyrinth'.

Nantinya, labirin ini akan menuntun Anda untuk mencapai ruang utama. Bagian-bagian Yaxchilan ini terdiri dari tiga komplek utama, yaitu Acropolis Tengah, Acropolis Selatan, dan Acropolis Barat. Bagian utama dari situs ini adalah Acropolis Tengah yang menghadap ke arah alun-alun utama.

Sementara di Acropolis tengah diisi oleh beberapa bangunan cantik, seperti Temple 23, Temple 12, dan tangga dengan ukiran huruf hieroglif. Menurut arkeolog, penggalian di Temple 23 berhasil menemukan beberapa benda kuno. Adapun salah satu dari benda kuno yang telah berhasil ditemukan adalah pisau yang bertuliskan nama Lady Xook. Menurut arkeolog, pisau ini menunjukkan kemungkinan tentang peristiwa penguburan seorang ratu.


Sumber :
http://paling--seru.blogspot.co.id/2013/07/bangunan-kuno-suku-maya-yaxchilan-yang.html#.VhnRGvmqqko

Relief Dewa Jupiter Dolichenus

Prasasti Misterius Dewa Tak Dikenal Ditemukan Di Turki


Misteri Bangunan Kuno Yang Tak Terpecahkan

Arkeolog asal University of Munster baru-baru ini menggali sebuah situs dan menemukan batuan Romawi unik yang menggambarkan dewa. Relief pada prasasti misterius tersebut menggambarkan Dewa tidak dikenal pada sebuah tempat perlindungan kuno di Turki. Prasasti misterius bermotif dewa tak dikenal terbuat dari batu basalt setinggi satu setengah meter digunakan sebagai dinding penopang pada dinding biara, menggambarkan kesuburan atau dewa vegetasi.
Arkeolog yang tergabung dalam penggalian diantaranya Prof Dr Engelbert Winter dan Dr Michael Blomer dari Cluster of Excellence "Religion and Politics". Temuan ini mengingatkan situs suci dewa Jupiter Dolichenus yang berdekatan dengan kota kuno Doliche di Turki Tenggara. Relief ini memberikan wawasan berharga tentang keyakinan Romawi dan menjadi tradisi diwilayah Near East kuno.
Prasasti Misterius Bermotif Dewa Kesuburan
Penggalian ini didukung German Research Foundation (Deutsche Forschungsgesellschaft, DFG), Universitas Munster Asia Minor Research Centre. Tim arkeolog yang tergabung melakukan penggalian ditempat utama kuil suci Jupiter Dolichenus dibawah arahan Prof Winter sejak tahun 2001. Sejauh ini, tim ilmuwan telah menemukan fondasi kuno dan tempat suci Romawi serta dari biara Mar Solomon abad pertengahan.
Di tahun ini, tim arkeolog berhasil menemukan situs kultus yang diperkirakan berusia 2000 tahun. Prasasti misterius bermotif dewa tak dikenal menjadi dinding merupakan tempat suci pertama Zaman Besi atau fondasi candi dewa Jupiter Dolichenus, salah satu dewa paling penting dari Kekaisaran Romawi pada abad ke-2 Masehi. Tempat suci ini terletak dekat dengan kota Gaziantep pada ketinggian 3900 kaki di gunung Duluk Baba Tepesi. Arkeolog menemukan prasasti di reruntuhan biara Kristen yang berdiri dilokasi tempat kudus kuno, Awal Abad Pertengahan.
Jupiter Dolichenus adalah dewa Romawi yang tercipta dari titisan Jupiter, Raja para dewa, dan merupakan kultus Baal di Asia Minor. Dewa Baal merupakan raja dewa dan kombinasi satu dewa dimaksudkan untuk membentuk campuran yang kuat dari tradisi agung timur dan barat. Kuil biasanya tertutup untuk orang luar dan pengikut harus menjalani ritual inisiasi sebelum mereka dapat diterima sebagai umat agama misterius Romawi, sehingga sangat sedikit yang diketahui tentang ibadah sebenarnya.
Beberapa petunjuk yang bisa diperoleh dari ikonografi ini sangat jarang, kultus agama miterius dikenal luas pada abad ke-2 SM, dan mencapai puncaknya dibawah dinasti Severan pada awal abad ke-3. Setidaknya terdapat 17 kuil telah dibangun di provinsi Roma, secara substansial jauh dibawah popularitas Mithras, Isis atau Cybele. Penyembahan Jupiter Dolichenus sangat tertuju pada asal, dan kultus ini menghilang setelah jatuhnya kota Doliche ke Sassanid di abad ke-3 SM.
Prasasti Misterius, Dewa Kesuburan
Agama misteri (Mystery religions) diperkenalkan Yunani-Romawi, karakterisasi utama agama ini adalah kerahasiaan yang terkait dengan keterangan inisiasi. Sementara praktek ritual mungkin tidak diungkapkan kepada orang luar, salah satu misteri yang paling terkenal dari zaman kuno Yunani-Romawi yaitu Misteri Eleusinian, bahkan mendahului Zaman Kegelapan Yunani.
Menurut Prof Winter, prasasti misterius bermotif dewa tak dikenal memberi informasi tentang bagaimana tradisi asli terselamatkan di Zaman Besi melalui orang-orang Romawi.
Blomer menjelaskan bahwa prasasti basal merupakan dewa yang tergambar pada piala dimana unsur-unsur bergambar menunjukkan dewa kesuburan. Gambaran yang paling mencolok berupa ikonografi seperti jenggot atau postur lengan yang mengarah pada penggambaran Zaman Besi.
Penggalian tahun ini lebih terkonsentrasi pada pencarian biara Mar Solomon yang masih berdiri di abad pertengahan. Reruntuhan biara terawat baik, sehingga berbagai kesimpulan tentang kehidupan dan budaya diwilayah ini berada diantara Zaman Kuno Akhir dan masuknya tentara salib. Pada tahun 2010, arkeolog menemukan reruntuhan biara dan mereka mengetahui hal itu dari sumber tertulis saja. Menurut arkeolog Blomer, semua temuan tahun ini merupakan bagian terpenting yang bisa menjawab misteri biara suci. Sejarah membentang dari awal Zaman Besi dan tempat suci Romawi dikenal diseluruh kekaisaran, dan pemanfaatan jangka panjang sebagai biara Kristen pada saat masuknya tentara salib.
Saat ini arkeolog sedang membuat kompleks situs yang luar biasa dan reruntuhan biara agar bisa diakses masyarakat. Reruntuhan biara diawetkan dan terbungkus dengan bahan khusus, tindakan ini sebagai perlindungan yang didukung Turki Zirve University di Gaziantep, mereka menyediakan sekitar 200,000 Euro untuk proyek tiga tahun. Dokumentasi digital, penggunaan quadrocopter, kendaraan jarak jauh yang dikemudikan dengan kamera 3D, semuanya dikembangkan oleh Institute for Geoinformatics dari Universitas Munster.


Sumber :
http://chrismalia.blogspot.co.id/2015/03/prasasti-misterius-dewa-tak-dikenal.html

The Georgia Guidestones

Monumen Misterius “The Georgia Guidestones”


Misteri Bangunan Kuno Yang Tak Terpecahkan

Hingga hari ini, tidak ada yang tahu, siapa pendiri monumen misterius “The Georgia Guidestones”. Monumen ini berdiri di tahun 1979, dibangun oleh orang..atau sekelompok orang yang tidak dikenal, di Georgia Amerika Serikat. Dalam monumen ini terukir pesan..yang ditulis dalam 8 (delapan) bahasa.Inti pesan ini adalah, pentingnya pengurangan jumlah populasi penduduk dunia menjadi 500 juta orang saja!

Diduga, pendiri Monumen Misterius ini adalah kaum elite pelopor globalisasi (New World Order), demikian menurut teori konspirasi. Tapi hingga detik ini, tidak ada yang mengetahui kebenarannya!!

Di Elberton, Georgia, sebuah kota dengan penduduk sekitar 5.000 orang, yang terletak di dekat perbatasan negara bagian South Carolina di Amerika Serikat, berdiri sebuah monumen granit besar yang berisi pesan mengenai ketahanan umat manusia dan generasi mendatang. Terukir dalam delapan bahasa yang berbeda pada empat batu besar adalah 10 Guides, atau perintah yang menjelaskan agenda New World Order (Paham Dunia Baru). Monumen ini disebut sebagai Guidestones Georgia atau Stonehenge Amerika.

Monumen didirikan pada tahun 1979 setelah seorang pria berpakaian rapi, menggunakan nama samaran RC Christian, datang dan memperkenalkan dirinya sebagai wakil dari sebuah kelompok yang memiliki agenda kemanusiaan. Hingga saat ini, tak ada yang mengetahui siapa sebenarnya lelaki misterius bernama RC Christian ini.

Pesan dalam Georgie Guidestones mengandung inti permasalahan mengenai empat isu utama:
1) Pembentukan pemerintahan dunia dan satu bahasa bagi dunia,
2) Pengurangan jumlah penduduk dan kontrol reproduksi,
3) Lingkungan dan hubungan manusia dengan lingkungan,
4) “Iman” dan Spiritualitas.

10 pesan di ukir dalam 8 bahasa: Inggris, Spanyol, Swahili (Bahasa Di Afrika), Hindi (Bahasa Sekitar India), Ibrani, Arab, Cina, dan Rusia. Terdapat sebuah pesan yang lebih pendek diukir di puncak struktur ini dalam 4 bahasa kuno: Babilonia, Yunani, Sansekerta, dan Hieroglif Mesir.

The Guides, memiliki aturan yang jelas. Berikut kata-kata yang diukir diatas batu Guidestones.

  1. Mempertahankan jumlah penduduk dunia di bawah jumlah 500.000.000 supaya memiliki keseimbangan abadi dengan alam
  2. Panduan reproduksi bijaksana – meningkatkan kebugaran dan keanekaragaman.
  3. Menyatukan umat manusia dengan satu bahasa tunggal baru
  4. Mengatur tiga hal, yaitu gairah – iman – tradisi – dan segala sesuatu yang berhubungan dengan amarah.
  5. Melindungi manusia dan bangsa-bangsa dengan hukum yang adil dan sistem pengadilan.
  6. Biarkan semua bangsa memiliki aturan internal eksternal guna menyelesaikan sengketa di pengadilan dunia.
  7. Hindari pejabat tidak berguna dan peraturan yang mengada-ada.
  8. Seimbangkan hak pribadi dengan tugas sosial.
  9. Hormati kebenaran- keindahan – cinta – guna mencari harmoni dengan yang tak terbatas.
  10. Janganlah manusia menjadi seperti penyakit kanker bagi bumi – Sisakan ruang untuk alam – Sisakan ruang untuk alam.



Sumber :
http://www.beritaunik.net/misteri-dunia/kisah-misteri-monumen-misterius-the-georgia-guidestones.html

Gobekli Tepe

Misteri Kuil Gobekli Tepe - Kuil tertua di Dunia?


Misteri Bangunan Kuno Yang Tak Terpecahkan

Selain Stonehenge yang misterius dan terdiri dari batu-batu raksasa yang disusun dengan rapi sehingga menuai berbagai macam kontroversi hingga saat ini. ternyata ada juga situs serupa dan diklaim berusia lebih tua dari usia Stonehenge.

Göbekli Tepe.
Pada tahun 1994, penemuan arkeologi mengagumkan terjadi di Turki selatan, di utara perbatasan dengan Suriah. Monumen Tiga lingkaran batu megalitik yang terkubur selama ribuan tahun yang lalu berada di puncak bukit yang disebut Göbekli Tepe.

Göbekli Tepe adalah suatu tempat yang bisa kita sebut sebagai Kuil yang terletak 15 km sebelah timur laut kota Şanlıurfa (Urfa) di Turki tenggara. Dan Kuil ini dianggap sebagai kuil tertua yang pernah ada di dunia.

Yang mengejutkan adalah tentang perdebatan dari usia Kuil Tiga Lingkaran Batu Raksasa ini.  Menurut para arkeolog, usia dari Kuil  Gobekli Tepe adalah beberapa ribu tahun lebih tua dari lingkaran batu pertama yang ada di Stonehenge (3.500 SM).

Pilar batu  Göbekli Tepe beratnya  sekitar 10 sampai 20 ton,  yang terbesar adalah 50 ton  memiliki tinggi   9m  dengan jarak paling jauh adalah 500 m . Batu berbentuk T memiliki tinggi 3m , meskipun ada juga yang di pusat lingkaran masing-masing lebih tinggi.

Pembangunan  Göbekli Tepe
Göbekli Tepe hingga saat ini masih diteliti oleh arkeolog Turki dan Jerman, dan  pertama kali digali pada tahun 1994. Area bukit ini telah lama digunakan untuk pertanian oleh petani lokal.  Pilar  monolitik berbentuk T dihubungkan dengan dinding kasar dan dibangun dengan membentuk struktur oval. Seperti sebuah bangku rendah di sekitar dinding dengan diameter antara 10m dan 20m dan diperkirakan adalah struktur tertua yang dibangun pada 9.000 SM.

Tahap pembangunan periode kedua diperkirakan sekitar 7500-6000 SM yang menempatkan itu dalam era Pra-Tembikar. Beberapa kamar atau ruangan berbentuk persegi panjang dengan lantai kapur telah membantu para arkeolog untuk memecahkan usia pembangunan Kuil ini.. Lingkaran batu yang sama dan berbentuk T monolit ditemukan di Karahan Tepe yang  terletak dekat Sogmatar di Dataran, Harran C. 9 000 SM dan pada Nevalý Cori yang diperkirakan berusia 500 tahun lebih muda lagi dari Göbekli Tepe. Struktur dari Göbekli Tepe di puncak bukit tampaknya menjadi pusat kultus yang bisa menampung banyak orang.

UK Daily Mail says the temple stones at Gobekli Tepe might be the greatest archaeological discovery ever, "a site that has revolutionised the way we look at human history, the origin of religion - and perhaps even the truth behind the Garden of Eden.
Nat Geo says, "We used to think agriculture gave rise to cities and later to writing, art, and religion. Now the world’s oldest temple suggests the urge to worship sparked civilization."

Tidak ada jejak tanaman peliharaan atau hewan yang telah ditemukan di Göbekli Tepe atau di wilayah setempat. Menurut perkiraan arkeolog, cara bertani berasal dari Mesopotamia 9500-10.000 SM dan bahkan lebih awal pada 13.000 SM di tepi sungai Nil. Jenis Gandum tertua telah ditemukan di gunung hanya 20 mil jauhnya dari Göbekli Tepe. Gandum jenis inilah yang merupakan tolak ukur dari perhitungan para arkeolog.

Arkeologi di Suriah dan Turki telah menetapkan bahwa wilayah yang kemudian dikenal sebagai 'bulan sabit yang subur' itu diperkirakan menjadi sangat subur segera setelah zaman es terakhir berakhir. Lingkungan itu sangat kaya, dipenuhi kawanan binatang liar yang sangat besar, dan tanaman dan makanan yang mudah diperoleh.


Fungsi Göbekli Tepe

Selain adanya kontroversi tentang keagamaan, ada juga kontroversi yang cukup mengejutkan dari Göbekli Tepe. Monolit batu di Göbekli Tepe diukir dengan gambar hewan dan pictograms abstrak yang sulit dimengerti. Hewan dan burung dibuat dengan ukiran realistis dan gaya yang canggih. Gambar burung bangkai, seperti ukiran batu, telah ditemukan pada Göbekli Tepe. Karena burung secara tradisional dikaitkan dengan kematian, ini menunjukkan bahwa penggambaran Göbekli Tepe mungkin telah menjadi tempat untuk ritual berkaitan dengan kekuatan spiritual orang mati bagi para leluhur.

Dan menyikap rahasia dimana di masa itu,  orang mati ditempatkan 'di luar' sehingga mereka akan dimakan oleh burung pemakan bangkai, dan kerangka orang yang telah meninggal akan dimakamkan setelah itu.

Awal massa Neolitikum dimana kota-kota seperti Catal Huyuk memiliki citra yang menunjukkan burung bangkai sebagai penjaga. Beberapa pilar berbentuk T di Göbekli Tepe telah diukir berbentuk  tangan manusia, mungkin dalam sikap doa. Seperti diartikan bahwa sosok manusia bisa menjadi dewa, atau nenek moyang, atau gambaran dari manusia dalam keadaan suatu ritual tertentu.

Hingga saat ini,  Gobekli Tepe masih terus diteliti dan digali lebih jauh lagi untuk menyingkap rahasia-rahasia lain yang tidak kita ketahui seperti bagaimana cara membangunnya dan lain sebagainya.

(hawkson)

Sumber :
wikipedia.org
German Archeological Institute
http://xnews-hawkson-blogmisteri.blogspot.co.id/2012/06/misteri-kuil-gobekli-tepe-kuil-tertua.html

Pilar Penopang Candi Verabhadra di India yang Melayang

Misteri Bangunan Kuno Yang Tak Terpecahkan


Keindahan abad ke-16 bisa dilihat salah satunya dari peninggalan berbagai bangunan yang masih kokoh saat ini, yaitu candi. banyak sekali candi-candi di seluruh dunia, terutama di Asia Tenggara yang merupakan warisan kejayaan para leluhur dalam teknologi bangunan.

Candi dibangun bukan hanya mengandalkan tenaga tetapi juga ilmu pengathuan, maka tidak heran jika setiap candi memiliki keunikan sendiri. Salah satunya adalah candi Veerabhadra yang dikenal sebagai Candi Lepakshi, terletak di desa kecil bersejarah Lepakshi di Kabupaten Anantapur dari Andhra Pradesh, India.

Letaknya sekitar 15 kilometer sebelah timur dari Hindupur, dan sekitar 120 kilometer di sebelah utara dari Bangalore. Dibangun dengan gaya khas arsitektur Wijayanagara, candi ini memiliki banyak patung yang indah dari Dewa, Dewi, penari dan musisi, serta ratusan lukisan seluruh dinding, kolom dan langit-langit yang menggambarkan cerita dari epos Mahabharata, Ramayana, dan Purana.

Di depan candi adalah Nandi besar, gunung Siwa, yang diukir dari satu blok batu, dan dikatakan sebagai salah satu yang terbesar dari jenisnya di dunia.

Candi Veerabhadra terkenal juga karena tekniknya yang membuat kita terheran-heran. Di antara 70 pilar batu, ada satu yang menggantung seperti melayang. Dasar pilar yang hampir menyentuh tanah, masih memungkinkan untuk dilewati objek seperti selembar kertas atau sepotong kain dari satu sisi ke sisi lain.

Pilar yang melayang ini juga sempat membuat frustasi insinyur asal Inggris, yang mencoba mengungkapkan rahasianya dan bagaimana pilar ini bisa berdiri tegak dan tidak terpengaruh.

Candi Veerabhadra dibangun oleh saudara Viranna dan Virupanna, bawah Kekaisaran Vijayanagar selama pemerintahan Raja Achutaraya.

Desa Lepakshi memegang tempat yang signifikan dalam wiracarita Ramayana India. Legenda mengatakan bahwa burung Jatayu, terluka oleh raja Lanka, Rahwana, jatuh di sini setelah pertempuran sia-sia terhadap raja yang membawa pergi Sita, istri Rama, raja Ayodhya. Ketika Rama mencapai tempat itu, ia melihat burung itu dan berkata dengan penuh kasih kepadanya, "Le Pakshi" yang berarti "Bangkitlah, burung" di Telegu.


Sumber :
http://exspresiku.blogspot.co.id/2015/08/ajaib-pilar-penopang-di-candi-ini.html