Friday, November 28, 2014

Mars Musnah karena Bom Nuklir Alien

Bumi Diprediksi Dibom Nuklir oleh Alien karena Berisik Seperti Mars

Penduduk Bumi diprediksi bakal musnah, karena ledakan bom nuklir mahadahsyat yang ditembakkan ras cerdas dari luar angkasa (alien).

Prediksi tersebut, seperti dilansir Mirror.co.uk, diutarakan Fisikawan Plasma Dr John Brandenburg, dalam Rapat American Physical Society di Illinois, Amerika Serikat, Sabtu (22/11/2014) pekan lalu.

"Ini bukan mengada-ada. Ada bukti penduduk Planet Mars dulu juga musnah karena ditembak bom nuklir oleh ras alien yang lebih cerdas. Alasannya sepele, karena Mars terlalu berisik, seperti Bumi saat ini," tutur John.

Teori itu, kata dia, didasarkan data yang didapat Xenon-129 (robot NASA) di atmosfer Mars. Juga terdapat kepingan uranium dan thorium di permukaan Mars. "Itu adalah contoh adanya ledakan akibat termonuklir," imbuhnya.

John menuturkan, Mars dulu sama seperti Bumi. Misalnya, memiliki iklim, rumah, tanah bercocok tanam, kehidupan hewan, dan peradaban semaju orang Mesir kuno.

"Tapi, akibat planet itu terlalu berisik, karena penduduknya banyak, ada ras alien yang kami yakini lebih cerdas tak suka. Untuk memastikannya, kita harus pergi ke Mars melakukan penelitian lapangan," tandasnya.

Sumber :
https://id.berita.yahoo.com

Monday, November 17, 2014

Rumah 1.045 Ton Dipindahkan

Terberat dalam Sejarah, Rumah 1.045 Ton Dipindahkan


Memindahkan rumah dengan berat ratusan ton terdengar tidak mungkin. Namun, hal tersebut benar-benar terjadi di Chicago, Amerika Serikat. Untuk memindahkan rumah yang terdiri atas tiga lantai, prosesnya membutuhkan 232 roda.

Sebuah rumah historis di Near South Side mulai dipindahkan pada Selasa pagi. Meski jarak dengan lokasi yang baru hanya sekitar 200 meter, pemindahan dilakukan secara hati-hati karena rumah tersebut telah berdiri selama 126 tahun di tanah sebelumnya.

Rumah Harriet F Rees bergaya masa kebangkitan Roman ini dibangun pada 1888 di 2110 S Prairie Ave. Dari laporan The Chicago Tribune, dibutuhkan 6 juta dollar AS atau Rp 73,1 miliar untuk memindahkan rumah seberat 760 ton ini melintasi jalan raya.

Pemindahan ini dilakukan dalam rangka membuat kawasan hiburan kontroversial yang sebagian didanai oleh pajak. Di kawasan tersebut akan dibangun juga lapangan basket DePaul University dan hotel baru Marriott.

Dari total dana tersebut, 1,9 juta dollar AS (Rp 23 miliar) di antaranya dibayarkan oleh Metropolitan Pierand Exposition Authority, otoritas konvensi kota, untuk membeli tanah di 2017 S Prairie Ave. Tanah tersebut kemudian menjadi lahan baru bagi rumah ini.

Untuk melindungi rumah selama dipindahkan, dibuatlah kerangka pelindung di sekitarnya. Dengan adanya pelindung tersebut, total struktur berat yang dipindahkan adalah 1.045 ton serta berukuran total panjang 25 meter, tinggi 21 meter, dan lebar 7 meter.

Rumah tersebut dipindahkan menggunakan 232 roda dan 29 perangkat hidraulis. Rumah ini merupakan rumah terberat yang dipindahkan secara utuh dalam sejarah Amerika Serikat.

Pemindahan rumah ini menghabiskan waktu beberapa hari. Setelah perpindahan awal dari satu blok pada hari pertama, yaitu Selasa, para kru beristirahat di tengah perjalanannya. Pekerjaan akan dilanjutkan pada Rabu, dan diperkirakan akan berakhir pada Kamis mendatang.

Selama abad ke-19, kawasan Praire Avenue berisi rumah-rumah untuk kalangan terkaya di Chicago. Saat ini, yang tersisa hanya tujuh rumah. Bangunan lainnya telah dihancurkan beberapa tahun lalu.


Sumber :
http://properti.kompas.com

Wednesday, November 5, 2014

Misteri Keberadaan Alien di Tengah Manusia


Alien Hidup di Antara Kita

Beberapa pejabat dan ilmuwan memercayai bahwa makhluk luar angkasa (alien) hidup secara diam-diam di antara manusia, dan tanpa sadar mungkin kita telah melakukan kontak dengan mereka setiap hari atau bahkan mereka mungkin telah berada di dalam tubuh kita.

Berikut ini beberapa ilmuwan dan pejabat negara mengungkapkan pandangannya.

Mantan Menteri Pertahanan Kanada

Pada awal tahun ini, mantan Menteri Pertahanan Kanada, Paul Hellyer, mengatakan bahwa ia memercayai alien berada di antara manusia.

"Saya telah mendapatkan informasi dari berbagai sumber bahwa terdapat sekitar 80 spesies (alien) yang berbeda dan beberapa dari mereka terlihat seperti kita, mereka bisa berjalan di jalanan, dan Anda tidak akan menyadari bahwa Anda telah berjalan melewati salah satu di antara mereka," katanya.

Paul Davies, Arizona State University

Fisikawan pemenang penghargaan, Paul Davies, mengatakan bahwa kehidupan asing mungkin "tepat berada di bawah hidung kita atau bahkan berada di dalam hidung kita."

Davies mengatakan kepada CBS News bahwa mikroba dari luar angkasa mungkin telah menyebar hingga ke bumi atau bahkan telah berada di dalam tubuh kita. Dia juga mengatakan bahwa kehidupan di Bumi mungkin telah mengalami beberapa kali masa peradaban, tidak hanya sekali, dan kehidupan di Bumi pada periode waktu yang berbeda mungkin merupakan alien itu.

Dr. Robert Trundle, Northern Kentucky University

Dr. Robert Trundle, seorang professor filsafat di Northern Kentucky University, mengatakan kepada Cincinnati Post pada 2004 bahwa ia telah 'diasingkan' akibat pandangannya tentang makhluk luar angkasa. Dia menulis sebuah buku berjudul: Is ET Here? No Politically, but Yes Scientifi cally and Theologically (Apakah Alien Berada di Sini? Tidak Ada politik, Hanya Unsur Ilmiah dan Teologis).

"Apakah isu tentang alien ini terdapat hubungan dengan perspektif politik? Tidak, karena pemerintah hanya takut akan terjadi shock dan kepanikan publik. Bagi pemerintah, pengakuan terhadap keberadaan makhluk luar angkasa berarti juga merupakan pengakuan bahwa mereka tidak dapat melindungi kita dari para alien" katanya kepada Cincinnati Post.

Robert menambahkan bahwa secara ilmiah, ia berpendapat bahwa ribuan laporan saksi mata itu tidak dapat begitu saja dikesampingkan.

"Saya sedang berbicara tentang pilot yang telah bertemu langsung dengan para alien, meskipun itu berarti bahwa mereka sudah harus menjalani ujian kejiwaan sebagai akibat langsung dari kesaksian tersebut," jelasnya.

Kepala Institut Penelitian Luar Angkasa di Akademi Iptek Bulgaria

Latchezar Filipov, kepala Institut Penelitian Luar Angkasa di Akademi Iptek Bulgaria, mengatakan kepada Toronto Star pada 2009.

"Kami telah mengirim 30 pertanyaan (kepada para alien) tentang masalah-masalah global, dan kini kami telah memiliki sejumlah jawaban," katanya.

Dia tidak mengatakan bagaimana pertanyaan itu dikirim, namun ia mengatakan jawaban yang datang tampak seperti pictogram yang biasa dijumpai pada crop circle.

Para alien tersebut mengatakan kepada Filipov dan timnya bahwa Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) telah mencoba untuk mendeteksi para alien namun gagal karena adanya 'medan magnet'. Filipov juga mengatakan kepada Telegraph, "Alien saat ini berada di sekitar kita, dan mengawasi kita sepanjang waktu."

Filipov telah bekerja pada misi pesawat ruang angkasa MIR dan telah memegang posisi tingkat tinggi dalam bidang astrofisika.

80 Jenis Alien Berada Diantara Kita

Pada 7 Januari, Paul Hellyer mantan Menteri Pertahanan Kanada periode 1960 sewaktu menerima wawancara media Rusia menjelaskan bahwa terdapat 80 jenis alien. Mereka kerap berkunjung ke bumi sejak ribuan tahun silam, hanya karena khawatir manusia dapat menghancurkan bumi.

Pada 2005 Paul Hellyer untuk pertama kalinya mengumumkan bahwa ia percaya ada alien yang hidup di tengah-tengah kita di bumi. Ia merupakan pejabat tinggi negara pertama yang mengakui keberadaan alien. Keyakinan itu timbul tidak saja karena ia dapat dengan mudah melihat segudang file rahasia yang tersimpan di Departemen Pertahanan, tetapi lebih pada hasil analisa data yang ia peroleh.

Alien berada di tengah-tengah kita



Dalam wawancara di 'Russia Today, RT' ia menjelaskan bahwa terdapat 80 jenis alien, di antara mereka ada yang 'berbadan pendek berwarna kelabu'. Sebagian seperti 'gadis Eropa utara berambut pirang' . Ada juga yang 'berkulit putih bertubuh tinggi'. Alien jenis ini bila berada di tengah-tengah kita pun sulit untuk dibedakan.

Menurut Hellyer yang kini berusia 90 tahun, alien yang'berkulit putih bertubuh tinggi' sudah mulai bekerja di pangkalan militer Angkatan Udara Amerika di Nevada. Selain itu, 2 wanita 'berkulit putih bertubuh tinggi' pernah berperan sebagai biarawati berbelanja di kota judi Las Vegas, walau tak diketahui umum.

Hellyer juga menunjukkan bahwa kebanyakan dari alien itu berasal dari sistem bintang lain seperti planet Merkurius, Mars dan Saturnus. Mereka secara umum dapat dikatakan suka membantu manusia, walau mereka juga terikat oleh sejumlah aturan perilaku.

"Mereka harus mematuhi berbagai macam peraturan yang salah satunya adalah mereka tidak diperkenankan untuk mencampuri urusan manusia terkecuali bila diundang," katanya.

Ada 4 jenis alien yang kerap berkunjung ke bumi

Sejarah panjang umat manusia, setidaknya ada 4 jenis alien yang kerap mengunjungi bumi.

Para alien sangat khawatir, jika kebodohan akan menggiring manusia untuk kembali menggunakan senjata nuklir yang akan berdampak pada kehancuran manusia dan mereka juga.

Menurut Hellyer, beberapa teknologi modern seperti lampu LED, mikrocip, baju pelindung peluru dan sebagainya adalah teknologi alien.


Sumber :
http://forum.viva.co.id

Bahasa Paling Langka di Dunia


Bahasa memainkan peran besar dalam kehidupan setiap orang, meskipun kadang kita tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Bahasa adalah alat berkomunikasi yang nyata dibutuhkan. Bayangkan jika di dunia tidak ada bahasa, atau anda tidak menguasai sebuah bahasapun, atau semua orang disekitarmu berbahasa asing semua hanya anda yang mengerti bahasa anda sendiri di dunia ini!.

PBB menyatakan bahwa rata-rata, sebuah bahasa lenyap setiap dua minggu. Di seluruh dunia, hampir 6.000-an bahasa terancam kepunahan. Bahasa ini dengan cepat menghilang karena alasan seperti mereka memakai bahasa tersebut mati, kemudian juga telah terintegrasi dengan bahasa lain. Faktanya bahwa ada bahasa-bahasa yang lebih menonjol daripada yang lain, dan di dunia sekarang ini orang memandang penting untuk mempelajari bahasa populer lainnya, sehingga melupakan bahasa aslinya. Sangat ngeri membayangkan bahwa kematian sebuah bahasa berarti kematian suatu budaya. Dari 10 bahasa paling langka dan terancam punah dari seluruh dunia, tahukah anda bahwa bahasa yang hampir punah ini juga ada di Indonesia:

Bahasa Chamicuro (Chamekolo, Chamicolo, Chamicura)
Seluruh dunia hanya ada 8 orang yang berbicara Chamicuro, menurut sebuah studi 2008. Bahasa ini umumnya digunakan di Peru dan saat ini dianggap kritis, karena sebagian besar dari orang-orang yang berbicara bahasa ini sudah tua-tua. Tidak ada lagi anak yang berbicara Chamicuro karena daerah ini telah menggunakan bahasa Spanyol sebgai bahasa harian mereka. Namun, mereka yang berbicara bahasa ini mampu mengembangkan sebuah kamus istilah mereka. Jika Anda ingin tahu bagaimana mengatakan beberapa hewan di Chamicuro, gunakan ini: kawali (kuda,) polyo (ayam,) Pato (bebek,) katujkana (monyet,) ma’nali (anjing,) mishi (kucing,) waka (sapi.)

Bahasa Dumi (Dumi Bo’o, Bro Dumi, Lsi Rai, Ro’do Bo ‘, Sotmali)
Dumi, biasanya digunakan di daerah dekat sungai Tekan dan Rava, Nepal. Juga diucapkan di wilayah pegunungan Kabupaten Khotang yang terletak di Nepal timur. Ini adalah bahasa Kiranti, bagian dari rumpun bahasa Tibeto-Burman. Dengan hanya 8 orang berbicara itu di tahun 2007, bahasa ini dianggap kritis dan terancam punah.

Bahasa Ongota / Birale
Pada tahun 2008, bahasa Ongota hanya dipakai oleh 6 orang penutur asli, semuanya sudah berusia lanjut. Hal ini membuat bahasa ini kritis dan terancam punah. Namun, tidak seperti kebanyakan bahasa yang menghilang, sebenarnya ada seorang profesor di Universitas Addis Ababa di Ethiopia yang melakukan studi bahasa Ongota. Dia menyimpulkan bahwa bahasa ini mengikuti struktur subyek, obyek, dan kata kerja. Ongota adalah bahasa Afro-Asia yang diucapkan di Ethiopia di tepi barat Sungai Weito di sebuah desa kecil.

Bahasa Liki (Moar)
Liki adalah bahasa kritis yang diucapkan di luar kepulauan pantai utara Sarmi, Kabupaten Jayapura, dan Kecamatan Sarmi (?) , yang semuanya berada di Indonesia. Pada tahun 2007, studi menunjukkan bahwa hanya 5 orang berbicara bahasa tersebut. Di masa lalu, bahasa ini dituturkan oleh para pejabat gereja lokal yang tinggal di wilayah tersebut. Bahasa ini berasal dari gabungan bahasa Austronesia, Malayo-Polynesia, Timur Tengah, Timur Malayo-Polynesia, Kelautan, Barat Kelautan, North New Guinea, Sarmi-Jayapura Bay, dan Sarmi.

Bahasa Tanema (Tanima, Tetawo)
Di Kepulauan Solomon, bahasa Tanema ini pernah digunakan di tempat-tempat seperti Pulau Vanikolo, Temotu Propinsi dan di sebuah desa Emua. Saat ini, bahasa ini hanya dituturkan oleh 4 orang saja menurut penelitian pada tahun 2008. Sahabat anehdidunia.com Tanema adalah bahasa campuran Austronesia dan juga Melayu-Polinesia Tengah-Timur, dan Kelautan. Banyak dari mereka yang pernah berbicara Tanema telah beralih ke bahasa Pijin atau Teanu, keduanya merupakan bahasa yang sangat populer di kawasan ini. Ingin belajar bahasa Tanema? Cobalah: wekini (untuk mengaktifkan), laro (berenang), la vamora (untuk bekerja), dan la munana (untuk berbaring.)

Bahasa Njerep
Njerep Bantoid adalah bahasa yang diucapkan di Nigeria. bahasa ini pernah diucapkan di Kamerun tapi tidak lagi. Sekarang yang paling umum digunakan di dekat Mambila. Saat ini, bahasa Njerep telah digantikan oleh Mambila dengan dialek berbeda seperti Ba dan Mvop. Hanya ada 4 orang yang masih berbicara Njerep menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2007. Mereka yang berbicara dengan bahasa ini sudah berusia lanjut, sehingga dalam beberapa saat bahasa ini kemungkinan besar akan punah.

Bahasa Chemehuevi
Chemehuevi, bahasa ini digunakan oleh Ute, Colorado, Southern Paiute, Utah, Arizona utara, bagian selatan Nevada, dan di Sungai Colorado, California. Sedangkan suku Chemehuevi meskipun masih ada namun jumlah orang yang fasih berbahasa ini sulit ditemukan. Sebuah studi pada tahun 2007 menunjukkan bahwa hanya 3 orang sepenuhnya berbicara bahasa ini dan semuanya orang dewasa. Jika Anda ingin membicarakan hal-hal alam di Chemehuevi, coba kata-kata seperti kaiv (gunung), hucip (laut), mahav (pohon), dan tittvip (tanah / tanah).

Bahasa Lemerig (Pak, Bek, Sasar, Leon, Lem)
Bahasa yang digunakan di Vanuatu, sebuah pulau yang terletak di bagian selatan Samudra Pasifik sekitar 1.000 kilometer sebelah timur Australia bagian utara, Lemerig menduduki peringkat 3. Lebih khusus, bahasa ini dituturkan di Pulau Lava Vanua. Bahasa yang hanya memiliki dua orang yang bisa berbicara lancar, menurut penelitian tahun 2008. Lemerig terdiri dari setidaknya empat dialek berbeda, yang semuanya mungkin sudah punah.

Bahasa Kaixana (Caixana)
Kaixana adalah salah satu bahasa yang terancam punah kritis banyak yang ada saat ini. bahasa ini pernah digunakan di dekat tepi Sungai Japura, yang terletak di Brasil. Seiring waktu, pemukim Portugis mengambil alih wilayah itu. Pada satu ketika, hampir 200 orang berbicara dalam bahasa tersebut. Tapi, sebuah studi tahun 2006 menunjukkan bahwa hanya tinggal satu orang masih berbicara Kaixana, sehingga terancam kritis dan ditakdirkan untuk menjadi punah.

Bahasa Taushiro (Pinche / Pinchi)
Taushiro, bahasa asli Peru, diucapkan di kawasan Sungai Tigre, Aucayacu Sungai, yang merupakan anak sungai Ahuaruna. Dikenal sebagai bahasa isolat, yang berarti tidak memiliki hubungan nyata dengan bahasa lain. Mereka yang berbicara bahasa ini biasanya hanya berhitung sampai sepuluh, menggunakan jari mereka. Sebagai contoh, untuk mengatakan “satu” di Taushiro, Anda akan berkata washikanto. Untuk mengatakan nomor di atas 10, Anda akan berkata “ashintu” dan menunjuk ke jari kaki Anda. Pada tahun 2008, sebuah studi yang dilakukan pada bahasa Taushiro menyimpulkan bahwa hanya satu orang yang lancar berbahsa ini. Bahasa ini telah terdaftar sebagai bahasa yang hampir punah.

Bahasa Dusner
Bahasa paling langka di dunia, Dusner, ternyata berasal dari propinsi Papua, di mana tiga orang yang masih menguasai bahasa itu saat ini sudah berusia lanjut dan sedang terluka akibat bencana alam. Demikian klaim sejumlah ahli bahasa dari University of Oxford sebagaimana dilansir Straits Times, Rabu (27/4/2011). Sahabat anehdidunia.com dua dari tiga orang yang mampu berbicara bahasa Dusner dikabarkan nyaris meninggal dunia akibat bencana banjir. Sementara, satu lainnya tinggal di dekat gunung berapi ketika gunung itu meletus.

Harian Australia melaporkan, ahli sintaksis Mary Dalrymple sempat terbang ke Papua untuk memahami bahasa tersebut. "Beberapa bulan ini sungguh menegangkan karena kami menunggu kabar apakah ketiga orang itu selamat dari bencana," jelas Dalrymple. "Wanita yang tinggal di dekat gunung berapi itu terluka parah. Dia terjebak di sana dan tidak bisa meninggalkan rumah, tapi toh dia selamat," imbuhnya.

Mengingat hanya tiga orang yang masih menguasai bahasa Dusner, dan kini berusia antara 60 dan 70 tahun, Dalrymple berharap bisa mendokumentasikan bahasa tersebut sebelum benar-benar punah. "Kami baru mengetahui keberadaan bahasa ini tahun lalu. Jika kami tidak mendokumentasikannya sebelum hilang, bahasa ini akan benar-benar punah," pungkas Dalrymple.

Bahasa Dusner digunakan di wilayah Teluk Cenderawasih di propinsi Papua, Indonesia. Menurut Dalrymple, orangtua pembicara bahasa Dusner kemungkinan besar berasal dari Melayu dan tidak terpikir untuk mengajarkan bahasa itu kepada anak-anak mereka karena menganggap mencari pekerjaan lebih penting. Saat ini terdapat sekira 130 bahasa yang hanya memiliki pengguna kurang dari 10. Secara keseluruhan, terdapat 6.000 bahasa berbeda yang digunakan seluruh penduduk dunia, di mana setengah diantaranya berisiko punah sebelum abad 21 berakhir.


Sumber :
http://forum.viva.co.id

Ada 'Wajah Tersenyum' di Planet Mars


Menjelajahan di planet Mars memang sedang dilakukan oleh NASA, dengan robot Curiosity-nya. Namun bukan berarti kita tidak bisa menjelajahi planet merah ini, untuk mencari fenomena yang ganjil dan aneh yang ada di sana.

Seperti yang dilakukan oleh pemerhati angkasa berinisial eagle-eyed, yang senang sekali mempelajari dan mendalami planet merah tersebut. Ia menemukan sebuah fenomena unik, yaitu 'wajah tersenyum.'

Dia percaya, jika wajah tersebut menghadap ke Bumi. Foto ini ditemukan ketika Google merilis peta tentang planet Mars. Di dalam akun YouTube-nya ia berkata: "Sebuah formasi alam yang sangat bagus dari peta Google Mars."

Sebelumnya, di planet tersebut terlihat sebuah bola yang sangat bulat, penampakan seperti buaya, benda seperti lampu lalu lintas, dan yang paling menghebohkan dunia adalah adanya cahaya yang turun secara perlahan-lahan.

Planet Mars memang masih memberikan banyak misteri, yang belum terpecahkan.


Sumber :
http://www.bakul.my.id