Friday, October 31, 2014

Musik-musik yang digemari 7 Presiden RI

Jokowi dan Arkarna

Joko Widodo (Jokowi) merupakan presiden ke-7 yang dimiliki Indonesia. Dari tujuh presiden itu, tentu memiliki karakter, hobi dan kegemaran berbeda-beda, termasuk soal selera musik.

Selera musik masing-masing presiden tentu berbeda. Presiden Joko Widodo, ternyata memiliki selera musik lebih garang, musik rock.

Berikut ini musik-musik yang digemari para presiden RI dirangkum merdeka.com :

1. Soekarno senang musik dan tari Lenso

Presiden pertama RI, Soekarno dikenal sebagai pencinta seni. Namun demikian tidak semua musik dia gemari, apalagi musik-musik dari barat yang dia sebut musik "ngak-ngik-ngok". Bahkan Bung Karno bisa dibilang sangat anti terhadap semua jenis musik yang dia sebut sebagai produk negara Imperialis/Kapitalis itu, misalnya rock, pop, hingga musik klasik sekalipun.

Pada tahun 1960-an, Bung Karno melarang anak-anak muda Indonesia mendengarkan lagu kelompok musik The Beatles asal Inggris yang sedang melanda dunia. Tindakan Bung Karno tidak hanya sampai di sini. Musik ngak-ngik-ngok buatan dalam negeri pun dilarang beredar. Lagu berjudul "Oh, Kasihku" ciptaan Koes Bersaudara (kemudian berubah nama menjadi Koes Plus) dan lagu "Boneka dari India" yang dinyanyikan Elya Agus (kemudian berubah nama menjadi Elya M Haris, Elya Khadam dst) juga dilarang.

Bahkan Koes Bersaudara dan Elya Agus kemudian dipenjarakan oleh Bung Karno. Alasan Bung Karno melarang musik-musik barat, seperti ditulis Ahmad Tohari dalam sebuah artikel di Koran Republika, karena akan merusak mental para pemuda. Larangan itu selalu dilontarkan dalam setiap pidatonya. Menurut bahasa Bung Karno, musik produk imperialis/kapitalis itu akan melemahkan semangat juang para pemuda dan akan menghancurkan nilai kepribadian bangsa.

Namun demikian, bukan berarti Soekarno tidak cinta pada musik. Seperti dikisahkan Mangil Martowidjojo, komandan Detasemen Kawal Pribadi (DKP) dalam buku memoarnya: Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967. Di buku itu dia menceritakan tentang kegemaran Soekarno terhadap tari dan Musik Lenso asal Maluku dan Minahasa tersebut.

Mangil kemudian membentuk sebuah band untuk melayani Bung Karno dalam acara santai, setelah acara resmi. Band ini dipimpin Iskandar Winata, pernah menjabat mayor polisi di bagian urusan kepegawaian Markas Besar Kepolisian. Grup musik Lenso ini yang akhirnya menemani hari-hari Soekarno, baik saat acara resmi di dalam negeri, maupun saat berada luar negeri.

Bahkan ketika Bung Karno berkunjung ke Italia, ketika dia dijamu orang-orang kaya dengan hiburan musik Waltz, Soekarno hanya duduk. Selesai satu lagu, dia meminta band musik Lenso yang dia bawa dari tanah air menggantikan mereka, hingga akhirnya seluruh tamu mengikuti Soekarno ber-Lenso ria.


2. Soeharto senang mendengarkan Gending Jawa

Belum banyak literatur resmi menulis tentang kegemaran musik Presiden Kedua RI, Soeharto selama 32 tahun memimpin negeri ini. Belum ada catatan bahwa dia hadir dalam acara konser musik apapun di negeri ini, baik bergenre rock, pop, atau jenis musik lainnya. Namun demikian, sebagai orang Jawa tulen, Soeharto disebut-sebut senang dengan musik gending-gending Jawa. Apalagi istrinya, mendiang Ibu Tien Soeharto juga masih keturunan keraton Solo, Jawa Tengah.

Hal itu tampak dalam setiap prosesi pesta yang digelar di kediamannya di Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat. Letjen (Purn) Soeyono, mantan pengawal Soeharto, pernah menuturkan kenangannya ketika melayani bosnya. Dia bercerita tentang kebiasaan Soeharto dan Ibu Tien kerap ngerumpi berdua, duduk bersama di ruang tamu lantai atas. Keduanya suka mendengarkan gending Jawa. "Pokoknya sangat old style. Jawa tulen! Musik yang didengar Pak Harto itu hanya gending Jawa, tidak pernah jenis musik yang lain."


3. Habibie senang semua musik kecuali rap

Presiden BJ Habibie juga tidak pernah menyebut langsung musik jenis apa yang dia sukai. Namun demikian, dalam buku: Habibie dan Ainun, presiden ketiga itu juga diceritakan sebagai pencinta seni, termasuk musik. Dia misalnya, senang mendengarkan musik, menyanyi dan menari (dansa). Selain itu, dia juga suka dengan drama dan film. Namun demikian ada satu jenis musik yang tidak dia sukai, yakni genre musik hip hop dan rap.


4. Gus Dur hobi mendengarkan musik klasik, Beethoven dan Mozart

Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam beberapa kesempatan mengungkapkan kegemarannya mendengarkan musik-musik klasik, misalnya Beethoven dan Mozart. Koleksi musik-musik klasik Gus Dur ini juga berbilang banyak, di antaranya disimpan di kantor PBNU, Mataraman, Jakarta Pusat.

Bahkan, di saat kritis sebelum meninggal pun Gus Dur meminta agar didengarkan musik Beethoven. Hal itu dikatakan Wakil Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bambang Susanto yang menemani Gus Dur ketika dalam kondisi kritis.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Gus Dur akhirnya dibawa tim dokter ke ruang penanganan khusus setelah sebelumnya mengalami kesakitan. Di ruang khusus, dirinya hanya bisa memantau Gus Dur yang sedang ditangani tim dokter dari televisi yang disediakan pihak RSCM.

Namun sekitar pukul 15.00 WIB, salah seorang dokter meminta keluarga untuk membawakan CD musik Beethoven. Gus Dur saat itu sudah bisa bicara dan minta musik kesayangannya diputar.

"Terus gak berapa lama ada yang ngambilin dan langsung didengerin ke Gus Dur. Dari layar TV itu keliatan, Gus Dur lagi dengerin musik dengan headset. Jadi di kupingnya dikasih headset buat dengerin musik," ujar Bambang sambil menunjukkan foto yang dia ambil saat Gus Dur terbaring dan mendengarkan musik klasik itu.

Kegemaran Gus Dur mendengarkan Beethoven bahkan sampai dijadikan humor. Humor ini ditulis ulang oleh Bambang Haryanto, penulis buku: Komedikus Erektus. Dia menukil dari kisah wawancara wartawan dengan Gus Dur setelah dilengserkan dari kursi presiden RI keempat.

Saat ditanya wartawan apakah Gus Dur menyesal ketika dilengserkan dari kursi presiden RI, dengan enteng Gus Dur menjawab. "Sama sekali tidak. Saya lebih menyesal ketika saya kehilangan 27 rekaman Simfoni Kesembilan dari Beethoven."


5. Megawati hobinya menari

Berbeda dengan Gus Dur yang terang-terangan mengaku gemar mendengarkan musik klasik, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarno Putri mengaku justru lebih senang menari. Sampai sekarang belum banyak catatan tentang musik yang digemari oleh presiden perempuan pertama RI ini. Dalam beberapa kesempatan dia justru mengaku senang menari.

Waktu kecil Megawati memang besar di Istana Negara bersama ibu, ayah dan saudara-saudaranya. Sejak kecil itu dia sudah belajar menari. Hingga akhirnya dia kerap diminta tampil menari mengisi acara-acara resmi kenegaraan, misalnya ketika ada acara kunjungan tamu dari kepala negara asing, Soekarno kerap memintanya menari.

Namun dalam beberapa kesempatan, ada yang bilang Mega kerap bilang gemar mendengarkan lagu-lagu dari Frank Sinatra, salah satu legenda musik Jazz Amerika Serikat.


6. Presiden SBY pencinta musik dan pencipta lagu



Dari seluruh presiden yang dimiliki Indonesia, barangkali cuma Presiden Susilo Bambang Yudhoyona (SBY) yang benar-benar mencintai musik. Dia bahkan dia bisa dibilang piawai memetik gitar hingga menulis lagu. Bahkan SBY disebut-sebut sebagai presiden pencipta lagu terbanyak dan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI). Dari lagu-lagunya itu SBY juga menerima royalti selama beberapa tahun.

Selama menjabat, SBY telah merilis empat album, yaitu Rinduku Padamu (2007), Evolusi (2009), Ku Yakin Sampai Di Sana (2010) dan Harmoni Alam Cinta dan Kedamaian (2011). Album kelima seakan menjadi album perpisahan SBY selama menjabat menjadi kepala negara.

SBY bahkan telah meluncurkan album kelimanya yang bertajuk 'Kumpulan Lagu-Lagu Terbaik Karya SBY dan Karaoke Lagu-Lagu Karya SBY'. Peluncuran ini berlangsung di Istana Cipanas, Cianjur, Jawa Barat yang dihadiri artis-artis ternama nasional.

Sebelumnya, Karya Cipta Indonesia (KCI) menyerahkan royalti hak cipta dan karya kepada SBY sebesar Rp 16,6 juta. Royalti itu dibayarkan bertepatan pada hari ulang tahunnya yang berlangsung pada 9 September lalu. "Kebetulan SBY jadi anggota KCI sudah lama, karena albumnya yang didaftarkan ke KCI sejak rekaman pada 2010," ungkap Bens Leo.


7. Jokowi jadi presiden rocker

Awalnya tidak ada yang menyangka bila Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) itu ternyata pencinta musik rock. Di balik penampilannya yang kalem, mantan wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta itu ternyata nge-fans dengan band rock Metallica asal Amerika Serikat. Bahkan waktu muda dia mengaku pernah menonton konser Metallica tahun 1993 di Jakarta. Dia mengaku beruntung tak jadi korban kerusuhan saat itu.

Bahkan Politikus PDI Perjuangan ini sampai mengejar ke luar negeri jika ada grup rock favoritnya tampil. "Sehingga saya sampai kadang-kadang saya kejar-kejar di Singapura sampai lihat Lamb of God, Judas Priest. Seneng saja," kata Jokowi.

Ketika menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga sempat hadir menonton konser Metallica di stadion GBK. Dia datang mengenakan kostum khusus warna hitam, ikut berdesak-desakan bersama penonton lainnya.

"Kostum khusus. Yang jelas hitam kaosnya. Saya punya kaos setumpuk. Tadi siang saya telepon ke istri saya. Kaosnya ada di Jakarta atau masih di Solo. Ternyata sudah ada di Jakarta. Mau kaos apa? Lamb of God, Megadeth, Metallica ada," ungkapnya.

Jokowi mengaku setiap kali menonton konser grup band rock selalu membeli kostum. Yang terakhir, dia bela-belain membeli kaos bergambar Guns and Roses saat nonton konser beberapa bulan lalu.

Demi melihat penampilan grup band rock yang digawangi oleh Kirk Hammett, Lars Ulrich, James Hetfield and Robert Trujillo, Jokowi mengaku tidak takut berdesak-desakan dengan penonton lainnya. Sebab, baginya menonton konser musik rock tidak boleh duduk diam.


Sumber :
http://forums.merdeka.com

Evolusi Sebuah Bola Lampu


Sejak ditemukan hampir dua abad silam, bola lampu yang menerangi bumi terus berkembang. Tuntutan hemat energi memicu inovasi hingga menghasilkan lampu yang kian efisien memanfaatkan energi. Fungsinya pun tak lagi menerangi rumah atau jalan, tetapi meluas, termasuk budidaya tanaman.

Ikhtiar Joseph Swann, Inggris, dan Thomas Alva Edison, Amerika Serikat, pada 1870-an menghasilkan bola lampu pijar. Meski mereka bukan penemu pertama lampu elektrik, usaha mereka memungkinkan produksi massal.

Cahaya lampu pijar berasal dari nyala filamen, kawat tipis dari tungsten. Saat lampu dinyalakan, arus listrik memanaskan filamen hingga suhu 2.200 derajat celsius hingga filamen berpijar. Supaya panas terkonsentrasi di sekitar filamen, tungsten ditempatkan dalam bola lampu kedap udara.

”Karena cahaya lampu dari proses pemanasan, kestabilan arus listrik menentukan nyala lampu,” kata dosen Program Studi Fisika Institut Teknologi Bandung, Rahmat Hidayat, Sabtu (11/10/2014). Tegangan listrik turun, suplai arus berkurang, lampu meredup. Pun sebaliknya.

Suhu pemanasan yang tak terlalu tinggi membuat pancaran sinar berwarna kuning. Intensitas cahaya atau tingkat kecerlangan lampu pijar hanya 15 lumen per watt. Akibatnya, untuk menghasilkan cahaya lebih terang butuh energi listrik besar.

Namun, sebesar apa pun arus listrik yang diberikan, lebih dari 90 persennya diubah jadi panas. Hanya 5 persen listrik yang diubah jadi cahaya. Itu jelas tidak efisien dan boros listrik.

Pemanasan filamen terus-menerus, lanjut Rahmat, akan mengikis permukaan
tungsten hingga penampang kawat mengecil hingga filamen putus dan lampu tak bisa digunakan lagi. Mudah putusnya filamen membuat usia hidup lampu hanya 1.000 jam atau empat bulan untuk pemakaian 8 jam per hari.

Lampu pendar

Sifat boros lampu pijar mendorong ilmuwan dan perekayasa mencari bola lampu baru lebih efisien terkait energi. Lahirlah lampu pendar atau lampu fluorosensi pada 1938.

Lampu ini paling banyak digunakan di Indonesia, baik tabung (tubular lamp/TL) maupun kompak. Sebagian masyarakat menyebutnya lampu neon karena banyak digunakan pada neon box atau papan reklame.

Sejatinya, kedua lampu itu berbeda jenis. Proses menghasilkan cahaya keduanya sama, lewat proses eksitasi elektron. Namun, kandungan gas yang dieksitasi berbeda. Eksitasi pada lampu neon hanya sekali, sedangkan lampu pendar dua kali.

Saat lampu dialiri listrik, elektroda pada ujung tabung lampu pendar memancarkan elektron bebas. Elektron itu akan mengionisasi gas argon dalam tabung bertekanan rendah.

Arus listrik membuat elektron bebas dan ion gas argon bergerak cepat dari satu elektroda ke elektroda lain. Arus listrik juga mengubah merkuri dalam tabung dari cair jadi gas. Proses itu akan membuat partikel bergerak (elektron dan ion) bertabrakan dengan atom merkuri. Akibatnya, elektron merkuri tereksitasi, turun ke tingkat energi lebih stabil dan melepaskan energi dalam bentuk foton atau cahaya ultraviolet.

Selanjutnya, cahaya ultraviolet akan mengeksitasi atom fosfor pada lapisan dalam tabung. Fosfor itu pula yang memberi warna putih tabung. Pada proses eksitasi lanjutan itu akan dihasilkan cahaya tampak putih terlihat mata. ”Variasi cahaya lampu pendar bisa diatur berdasarkan komposisi fosfor,” ujarnya.

Proses eksitasi lanjutan itu tak ada pada lampu neon. Gas yang digunakan pun tidak hanya argon, tapi juga neon dan kripton. Neon menghasilkan cahaya merah, sedang gas lain menghasilkan warna berbeda.

Lampu pendar menghasilkan intensitas cahaya lebih baik dari lampu pijar, 67 lumen per watt. Pengubahan cahaya ultraviolet menjadi cahaya tampak juga menghasilkan panas yang hilang ke lingkungan, tapi jumlahnya lebih sedikit. Usia rata-rata lampu lebih lama, 8.500-10.000 jam.

Lampu LED

Meski lebih hemat dari lampu pijar, keberadaan merkuri yang merupakan logam berat dalam lampu pendar jadi masalah baru karena merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan. Tuntutan ada lampu yang kian hemat tetap ada. Selain itu, lampu masa depan pun harus bisa diaplikasikan lebih luas.

Lahirlah lampu berteknologi dioda pemancar cahaya (light-emitting diode/LED). Penelitian lampu LED dimulai 1960-an dengan menghasilkan lampu LED merah dan hijau. Baru pada 1990-an, LED biru hadir. Dengan temuan LED biru, LED putih bisa dibuat.

Temuan atas LED biru itulah yang membuat ilmuwan Jepang Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura dianugerahi hadiah Nobel Fisika 2014.

Sumber pencahayaan lampu LED berasal dari dioda berupa semikonduktor dari material padat dan mampu mengalirkan arus listrik. Energi yang dilepaskan dari gerakan elektron dalam semikondutor itulah yang akan menghasilkan cahaya.

Saat listrik dialirkan, elektron bebas dari bagian negatif semikonduktor yang diperkaya elektron bebas mengalir ke bagian positif. Saat bersamaan, lubang elektron pada bagian positif bergerak ke bagian negatif.

Gerakan itu membuat elektron bebas jatuh ke lubang elektron. Akibatnya, elektron turun ke tingkat energi yang lebih stabil dan melepaskan foton/cahaya. Kian tinggi energi foton yang dihasilkan, cahaya yang dihasilkan kian tinggi frekuensinya atau panjang gelombangnya.

Oleh karena itu, warna cahaya yang diperoleh lampu LED bergantung pada campuran materi penyusun diodanya. Misalnya, campuran aluminium, galium, dan arsenik akan menghasilkan cahaya merah. Perpaduan indium, galium, dan nitrida memberi warna biru.

Dibandingkan ukuran pembangkit cahaya lampu pijar dan pendar, ukuran LED sangat kecil, luasnya kurang dari 1 milimeter persegi. ”Semakin besar LED, susunan atomnya makin mudah rusak sehingga sifat elektriknya berkurang,” ujar Rahmat yang juga meneliti LED.

Oleh karena itu, untuk membuat sebuah bola lampu umumnya tersusun beberapa LED. Ukuran kecil juga memungkinkan lampu LED ditempatkan pada berbagai sirkuit elektronik untuk beragam pencahayaan.

Tak hanya penerangan rumah atau jalan, rangkaian LED juga dimanfaatkan untuk pencahayaan beragam alat elektronik, mulai pengendali jarak jauh, layar monitor, telepon pintar, hingga televisi. Bahkan, LED juga bisa sebagai pengganti sinar matahari untuk menumbuhkan tanaman dalam ruang.

Lebih dari 50 persen energi listrik pada LED diubah jadi cahaya. Itu membuat LED lebih efisien dibandingkan lampu pendar, apalagi lampu pijar. Setiap 1 watt listrik mampu menghasilkan cahaya berintensitas 70-100 lumen. Usia pakai bisa lebih lama hingga 50.000 jam.

Proses produksi yang rumit membuat harga lampu LED masih mahal. Namun, jika dihitung biaya total pembelian dan pemakaian listrik, penggunaan LED tetap lebih murah.

Selain itu, LED juga rentan dengan temperatur tinggi yang akan membuatnya terlalu panas dan gagal beroperasi. Oleh karena itu, LED butuh arus listrik stabil dan pemasangan sirkuit listrik secara tepat.


Sumber :
http://sains.kompas.com

Jika Tiba-Tiba Bumi Berhenti Berputar?


Seperti yang kita semua tahu, bumi berputar pada porosnya, sehingga kita mengalami siang dan malam. Lalu apa yang akan terjadi jika bumi tiba-tiba berhenti berputar? Ingat, hal ini tidak akan mungkin terjadi. Bumi hanya akan melambat dan melambat dan kemudian berhenti pada beberapa milyar tahun kedepan, jadi jangan khawatir…
Dan inilah hal-hal yang akan terjadi jika bumi secara tiba-tiba berhenti berotasi

Semuanya Akan Meluncur pada Lintasan Balistik.

Hal pertama yang perlu diperhitungkan adalah momentum dari semua yang ada di permukaan bumi. Kita semua ditekan oleh gravitasi dan bergerak melalui ruang angkasa dengan kecepatan rotasi dari 1674,4 km/jam (di khatulistiwa). Kita memang tidak merasakannya, karena momentum. Sama seperti tidak merasanya kita saat bergerak bersama mobil yang melaju di jalan raya. Tapi kita akan merasakan efeknya jika mobil tiba-tiba berhenti, atau me-rem mendadak. Jadi, jika bumi tiba-tiba berhenti berputar, semua yang ada di permukaan khatulistiwa bumi tiba-tiba akan bergerak dengan kecepatan awal lebih dari 1.600 km/jam ke timur. Kecepatan lepas dari Bumi adalah sekitar 40.000 km/jam, jadi kecepatan diatas tidak cukup untuk membuat kita terbang ke luar angkasa. Namun hal ini jelas akan menyebabkan beberapa kerusakan yang mengerikan karena segala sesuatu terbang dengan lintasan balistik ke timur. Bayangkan air lautan di khatulistiwa tiba-tiba bergerak ke timur dengan laju 1.600 km/jam. Hal yang sama juga dialami oleh udara yang akan menyebabkan badai terdahsyat yang pernah terjadi!

Kecepatan rotasi bumi menurun jika kita jauh dari khatulistiwa, ke arah kutub. Sehingga jika kita berada lebih ke selatan atau lebih ke utara dari khatulistiwa, maka kecepatan awal gerak kita saat bumi tiba-tiba berhenti berotasi, akan lebih kecil dari 1600 km/jam. Semakin kita lebih dekat dengan kutub bumi, kecepatan awal kita akan semakin kecil, bahkan jika kita berdiri tepat di kutub utara atau kutub selatan, kita akan nyaris tidak merasakannya.

Sehari Akan Berlangsung Selama 365 Hari

Masalah berikutnya adalah siang dan malam tidak akan sama lagi. Saat Bumi berputar pada porosnya, Matahari kembali ke posisi yang sama setiap 24 jam. Tetapi jika Bumi berhenti berputar, maka akan butuh waktu 365 hari bagi Matahari untuk ‘bergerak di langit’ dan kembali ke posisi yang sama. Tidak hanya itu, arah gerak matahari dilangit tidak lagi dari timur ke barat, tetapi dari barat ke timur. Setengah dari Bumi akan terpanggang sinarnya selama setengah tahun, disaat belahan bumi yang lain berada dalam kegelapan. Bumi akan sangat panas di sisi terangnya dan sangat dingin di sisi gelap. Peristiwa semacam ini jelas akan menghancurkan tumbuhan dan hewan. Dan di kutub-kutub bumi, hanya akan mengalami malam selama seminggu penuh dan kemudian siang juga selama seminggu penuh, demikian seterusnya.

Bumi Akan Berbentuk Bola yang Nyaris Sempurna

Sekilas mungkin akan ini adalah hal yang kecil dibandingkan dengan bencana lain, tetapi bumi akan menjadi bola hampir sempurna. Bumi saat ini berputar pada porosnya, menyelesaikan satu putaran kira-kira setiap 24 jam. Kecepatan rotasi ini menyebabkan bumi menonjol keluar di sekitar khatulistiwa, mengubah bentuk planet kita menjadi oblate spheroid (bola gepeng). Jika bumi tidak berotasi, gravitasi akan mampu membentuk Bumi menjadi bola yang hampir sempurna. Hal ini kesannya baik dan tidak berbahaya, Tapi sebenarnya ini menimbulkan masalah besar. Karena tonjolan bumi di tengah, lautan mengulur di khatulistiwa sejauh 8 km. Jika bumi berubah bentuk menjadi bola, lautan di dunia akan ter redistribusikan, membanjiri banyak wilayah di planet ini dengan volume besar air. Kita akan berakhir dengan sebuah benua tunggal di sekitar pertengahan planet ini, dengan lautan mengelilingi kutub utara dan kutub selatan.

Bumi Tidak Lagi Miring

Kemiringan bumi ditentukan oleh bagaimana planet berputar dibandingkan dengan Matahari. Kemiringan sumbu rotasi ini mendefinisikan musim di bumi. Tapi jika bumi tanpa rotasi, konsep tersebut tidak masuk akal lagi. Masih ada kutub utara planet ini, di mana radiasi dari Matahari berada pada sudut terendah, dan khatulistiwa, tempat yang menerima radiasi Matahari yang paling langsung. Tapi tidak akan ada lagi musim.


Sumber :
http://forum.viva.co.id

Asal Usul Nama Benua


1) AUSTRALIA
Australia berasal dari Terra Australis Incognita yg artinya "Daratan Tak Dikenal di Selatan". Keberadaan pulau terbesar eh benua terkecil di dunia ini konon sudah diketahui sejak jaman Romawi kuno, tentunya tanpa bukti sahih/valid yg kuat, krn teknologi penjelajahan maritim saat itu masih belum canggih dan bisa menjangkau daerah yg jauh-jauh. Nama itu mulai diadopsi saat orang-orang Eropah mulai menjelajahi pulau eh benua tsb, spt pelaut Inggris James Cook dan pelaut Belanda Abel Tasman.
Namun nama AUSTRALIA baru mulai ramai digunakan semenjak Matthew Flinders mempopulerkannya pada 1804, hingga selanjutnya pada 1817 Gubernur Jenderal Inggris di Australia saat itu, Lachlan Macquaire mengeluarkan petisi untuk menamai koloni Inggris yg dipimpinnnya. Petisi tsb baru disetujui oleh Parlemen Inggris pada tahun 1824.

2) AFRIKA/AFRICA
Ada beberapa teori tentang asal muasal nama benua Afrika. Teori pertama berasal dari saat Romawi menaklukan Kartago (berlokasi di Tunisia sekarang) dalam Perang Punik ke-3. Daerah taklukan tsb dinamai Africa, yg diambil dari nama suku asli daerah tersebut, yaitu Afri, sehingga secara literal berarti Tanah Orang Afri.
Teori kedua berasal bahasa Phoenicia, AFAR yg artinya "debu" ditambah akhiran Latin -ica, yg berarti tanah/daratan, sehingga Africa berarti "tanah yg berdebu".

3) ASIA
Berasal dari bahasa Yunani kuno, “Ἀσία”, yg digunakan sejak tahun 440 SM oleh Herodotus dalam bukunya "Histories", meskipun konon sudah digunakan jauh sebelumnya. Pada awalnya bukan untuk menyebut keseluruhan benua Asia, melainkan penyebutan daerah di pesisir timur Laut Aegea dan semenanjung Anatolia (bagian dari Turki sekarang).
Orang Romawi mengasosiasikan Asia ke-2 propinsinya: Asia Minor dan Asia Major. Teori lain mengatakan bahwa nama Asia berasal dari bahasa Phoenicia, asu, yg artinya "timur" atau bahasa Akkadia, asu, yg artinya "terbit, muncul". Dalam konteks peredaran matahari, Asia diterjemahkan sebagai "tanah matahari terbit (land of the sunrise).

4) EROPAH/EUROPE
Dinamai dari Europa, salah satu gundik Zeus dalam mitologi Yunani, yg diculik Zeus dalam wujud kerbau putih dan dibawa ke Kreta. Meski sulit menjelaskannya secara etimologis, ada teori bahwa nama itu berasa dari bahasa Akkadia, erebu, yg artinya "tenggelam, terbenam" atau bahasa Phoenicia, ereb, yg artinya "malam atau barat". Jadi seperti lawan kata/antonim dari nama Asia ya?
Teori lain mengatakan berasal dari bahasa Yunani, eurys, yg berarti luas, dan, ops, yg berarti luas, jadi "muka luas" hahahahahahahahaha
Namun demikian, pada awalnya, spt halnya sebutan Asia untuk sejumput daerah kecil saja, nama Eropah juga ditujukan ke sebagian daerah di Turki yg disebut Thrace/Thrakia, bukan seluruh benua Eropah yg kita kenal sekarang.



5) AMERIKA/AMERICA
Nama benua Americas (Utara dan Selatan) diambil dari nama Amerigo Vespucci, seorang pelaut (navigator) berkebangsaan Italia, yg menjelajahi benua baru ini pada tahun 1499 dan 1502 dan menuliskan hasil pengembaraannya dalam bukunya yg diterbitkan pada tahun 1502 dan 1504. Vespucci sejak awal meyakini bahwa benua baru ini bukan bagian dari Asia, seperti anggapan banyak orang pada masa itu, termasuk Columbus.
Pada tahun 1507, tukang peta berkebangsaan Jerman, Martin Waldseemüller, membuat peta yg memuat benua baru ini. Dia dan ke-2 orang mitra kerjanya mengutip tulisan-tulisan Vespucci dan mengabaikan hasil ekspedisi Columbus dan merekalah yg menamai benua baru ini dgn nama depan Vespucci, yaitu Amerigo, dgn pertimbangan sbb:

"But now these parts (Europe, Asia and Africa, the three continents of the Ptolemaic geography) have been extensively explored and a fourth part has been discovered by Americus Vespuccius (the Latin form of Vespucci’s name), I do not see what right any one would have to object to calling this part after Americus, who discovered it and who is a man of intelligence, and so to name it Amerige, that is, the Land of Americus, or America: since both Europa and Asia got their names from women."
(Ketika Eropa, Asia dan Afrika (3 benua dalam geografi Ptolemius) telah dieksplorasi habis-habisan, maka untuk benua ke 4 yg ditemukan oleh Americus Vespuccius, saya tidak melihat adanya keberatan untuk menamainya dengan nama depannya Americus, untuk menghargai penemuannya dan kepandaiannya, sehingga benua itu disebut Amerige atau Tanah Americus atau America, agar lebih maskulin karena Eropa dan Asia diambil dari nama perempuan (feminin).
Awalnya pun nama AMERICA baru ditabalkan Waldseemüller untuk daerah yg ditemukan langsung oleh Vespucci, yaitu sekitar Brasil sekarang. Waldseemüller memakai catatan-catatan perjalanan Vespucci sebagai referensi sehingga petanya pun baru mencantumkan apa yg disebut Amerika Selatan sekarang saja, belum sampai Amerika Utara. Ketika Amerika Utara ditambahkan, para pembuat peta mempertahankan nama aslinya. Pada tahun 1538, geografer terkenal Gerard Mercator memilih nama tsb untuk keseluruhan benua Amerika, utara dan selatan.
Tambahan:
ada 2 pendapat lainnya namun masih lemah validitasnya, yaitu:
a) nama suku penduduk asli Amerrique, yg konon dijumpai Columbus dan Vespucci
b) nama seorang pedagang Inggris, Richard Amerige, yg anak buahnya, dipimpin John Cabot menjelajahi dan berburu bulu/mencari ikan di daerah yg sekarang jadi Newfoundland, jauh sebelum Columbus dan Vespucci datang ke Amerika.

6) ANTARTIKA/ANTARCTICA
Nama Antarctica berasal dari bahasa Yunani, "antarktike" atau "anti arktike", yg berarti “lawan kata dari utara” atau "anti arctic". Arctic atau Arktik adalah sebutan untuk kutub utara (yg berupa lautan tertutup es), sehingga Antartika dengan mudah diasosiasikan ke kutub selatan, yg kebetulan berbentuk daratan besar (benua) dan tertutup es.
Pembuat peta berkebangsaan Scot, John George Bartholomew, diyakini sebagai orang pertama yg menggunakan istilah ini dalam peta-peta yg dibuatnya. Nama ini juga digunakan oleh Perancis sebelumnya, namun bukan merujuk kepada benua beku tsb, melainkan untuk koloni Perancis di Brasil pada abad XVI, yg disebut France Antartique.
Captain James Cook ditugaskan mencari Terra Australis Incognita pada 1772. Kembali ke Inggris dengan peta pesisir timur Australia, cukup besar untuk disebut benua, malangnya dia ditolak oleh petinggi-petinggi kerajaan yg yakin bahwa daratan tersebut masih jauh ke selatan lagi. Maka, Cook pun berlayar lagi ke arah selatan, namun karena kehabisan perbekalan, dia memutuskan untuk membatalkan perjalanannya tsb. Seandainya penjelajahan tersebut dilanjutkan, bisa jadi Antartika lah yg dinamai Australia
Orang pertama yg menemukan/melihat benua Antartika adalah Fabian Gottlieb von Bellingshausen pada 1820.


Sumber :
http://forum.viva.co.id

Alien di Area 51

Mantan Ilmuwan AS: Alien Nyata dan Bekerja untuk Kami


Teka-teki mengenai keberadaan alien atau mahluk luar angkasa hingga saat ini masih jadi misteri dan masih terus menjadi bahan perdebatan.

Namun, apa yang diungkapkan oleh seorang mantan ilmuwan Amerika Serikat (AS) ini akan mengubah keraguan terhadap sosok alien.

Menurut laporan Mirror, Rabu (28/10/2014) Dr Boyd Bushman yang merupakan mantan ilmuwan di Area 51, atau area paling misterius di padang gurun Nevada, mengatakan bahwa alien memang benar-benar ada.

Quote:
"Kami memiliki ilmuwan terbaik yang bekerja siang dan malam di area tersebut untuk mempelajari alien yang berhasil kami temukan, dan mereka bekerja sangat keras untuk bisa mempelajari apapun yang mungkin untuk bisa dipelajari," ungkap Boyd.
Bahkan, tidak tanggung-tanggung, Boyd juga menyebut bahwa beberapa di antara alien tersebut bekerja untuk pemerintah AS. "Setidaknya 18 di antara mereka bekerja di fasilitas kami," ucapnya.

Menurutnya, alien bisa berusia sangat tua. "Ada satu, dua alien yang memiliki tinggi sekitar lima meter, dan mereka berusia sangat tua, salah satunya bahkan mencapai usia 230 tahun," ungkapnya.

Boyd mendeskripsikan sosok alien yang menurutnya memiliki perawakan tidak jauh berbeda dengan manusia pada umumnya. Dia juga mengutarakan bagaimana cara alien berkomunikasi dengan manusia, "Mereka menggunakan telepati untuk berbicara degan kami," imbuh dia.


Sumber :
http://forum.viva.co.id
https://thetruthbehindthescenes.wordpress.com

10 fakta Halloween


Meski Halloween tidak begitu populer di Indonesia, perayaan ini cukup diminati di luar negeri, khususnya di benua Amerika dan Eropa. Perayaan ini juga dikenal dengan sebutan Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve. Halloween dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Oktober. Berikut adalah sepuluh fakta menarik tentang Halloween yang patut untuk diketahui.

1. Halloween adalah hari libur komersial terlaris kedua setelah Hari Natal.

2. Rasa takut yang intens dan terus-menerus pada Halloween disebut Samhnainophobia.

3. Burung hantu adalah salah satu bagian dari Halloween. Pada abad pertengahan di Eropa, burung hantu dianggap sebagai penyihir, dan mendengar suara burung hantu berarti seseorang akan mati.

4. Menurut cerita rakyat Irlandia, Jack O'Lanterns adalah sebutan untuk seorang pria pelit bernama Jack. Dia beberapa kali ditipu oleh setan sehingga dilarang masuk ke surga atau pun neraka. Dia kemudian dikutuk untuk mengembara di bumi, melambaikan lenteranya untuk mengarahkan manusia untuk menjauhi jalan mereka.

5. Kata witch berasal dari istilah Inggris kuno wicce, yang berarti wanita bijaksana. Pada kenyataannya, wiccan adalah sosok yang sangat dihormati pada waktu itu.

6. Hitam dan oranye sering dikaitkan dengan Halloween. Orange adalah simbol kekuatan dan daya tahan, bersama dengan cokelat dan emas. Sementara itu, hitam dianggap sebagai simbol kematian dan kegelapan, serta bertindak sebagai pengingat bahwa Halloween adalah festival yang menandai batas-batas antara hidup dan kematian.

7. Halloween dipengaruhi oleh festival Romawi kuno, Pomona, yang memperingati dewi panen dengan nama yang sama. Pada kenyataannya, di masa lalu, Halloween juga disebut sebagai San-Apple Night dan Nutcrack Night.

8. Menurut tradisi, jika seseorang memakai pakaian terbalik dan kemudian berjalan mundur pada malam Halloween, dia akan melihat penyihir di tengah malam.

9. Parade Village Halloween di New York City adalah parade Halloween terbesar di Amerika Serikat. Parade tersebut diikuti oleh 50.000 peserta dan menarik lebih dari 2 juta pengunjung.

10. Di banyak negara, seperti Prancis dan Australia, Halloween hanya dipandang sebagai pengaruh Amerika yang tak diinginkan dan terlalu bersifat komersial.


Sumber :
http://www.merdeka.com

12 Lingkaran Misterius di Yordania


Lingkaran misterius tersebar di Yordania, sekitar 12 struktur lingkaran masih bingungkan peneliti. Lingkaran-lingkaran raksasa tersebut hanya bisa dilihat dari satelit dan foto udara, karena dari tanah hanya berupa gundukan-gundukan batu.

Keduabelas lingkaran besar ini, mempunyai diameter yang berbeda satu dengan yang lainnya, berkisar antara 220 meter hingga 455 meter. Lingkaran ini pertama kali ditemukan tahun 1920, dan tersebar antara Yordania hingga Suriah, berdasarkan penemuan terbaru.

Dari duabelas lingkaran tersebut, delapan di antara terbentang antara Wadi el_Hasa dan tepi lereng Shara, dan dua lagi berada di Azraq, sedangkan yang lebih baru terdeteksi pada citra satelit tahun 2002 di dekat Homs, Suriah.

Pemimpin peneliti Profesor David Kennedy dari University of Western Australia, masih bingung untuk apa lingkaran tersebut dibuatn dan bagaimana mereka membuat lingkaran yang besar tersebut, walaupun sebagian besar lingkaran tidak geometris membentuk bulat.

Struktur batunya pun sangat sederhana, dan dbuat melalui tumpukan batu yang disimpan bergitu saja. Dan untuk tahun pembuatannya, ada peneliti yang memperkirakan berasal dari era Chalcolitic, zaman perunggu awal antara tahun 2.000-4.500 Sebelum Masehi (SM). Dan sejumlah lingaran dibuat pada tahun 1 hingga 7 SM.

Namun karena perluasan kota, sebagian formasi lingkaran tersebut telah rusak, namun lainnya masih utuh dan terawat. Rendahnya curah hujan, juga mengawetkan formasi lingkaran tersebut.

Arkeolog akan perlu untuk menggali situs, untuk mempelajari lebih lanjut tentang konstruksi dan tujuan lingkaran ini dibuat, jelas Profesor Kennedy. Dan timnya akan terus menjelajahi citra satelit untuk penemuan lebih lanjut.

Sumber :
Daily Mail
http://exspresiku.blogspot.com

Sinkhole Siberia, Jawaban Atas Teka-teki Segitiga Bermuda?


Siapa yang tidak tahu Segitiga Bermuda? Kawasan misterius ini dikatakan telah menelan korban sejumlah pesawat dan kapal. Jika selama ini Anda masih mencari-cari penjelasannya, mungkin sinkhole Siberia adalah jawaban atas teka-teki segitiga bermuda.

Sinkhole sendiri merupakan lubang runtuhan yang terbentuk karena batuan dasar penopang tanah dilarutkan oleh air. Ukuran sinkhole dapat mencapai belasan meter dan dalamnya bahkan bisa puluhan meter. Kejadian munculnya sinkhole biasanya juga cukup mendadak.

Saat ini sejumlah orang mulai mengatakan bahwa sinkhole Siberia yang muncul di awal tahun ini merupakan dalang dibalik misteri segitiga bermuda. Tiga lubang rakssasa di Taymyr dan Yamal ini dipercayai terbentuk akibat ledakan gas di bawah tanah.

Orang-orang setempat memanggil sinkhole Siberia, jawaban atas teka-teki segitiga bermuda, dengan sebutan ‘akhir dunia’. Akan tetapi ada juga yang menganggap sinkhole tersebut sebagai tipuan yang dibuat manusia. Pendapat lain malah mengatakan lubang tersebut merupakan tanda serangan alien.

Meski masih terdapat polemik, para peneliti dari Institut Gas Geologi-Minyak Tanah dan Geofisika Trofimuk, mengatakan bahwa sinkhole ini disebabkan oleh letusan gas bawah tanah yang besar. Fakta inilah yang membuat mereka yakin sinkhole tersebut berkaitan dengan segitiga bermuda.

Luapan hidrat metana dari sinkhole dianggap para peneliti sebagai penyebab kecelakaan pesawat dan kapal di segitiga bermuda. Gas metana yang berbentuk es dalam tanah dikatakan akan menguap menjadi gas dan memicu reaksi sekuat letusan nuklir.

Saat gas yang menguap sudah banyak, laut akan memanas dan membuat kapal tersedot ke dalam. Udara yang sangat jenuh dengan kadar metana juga menyebabkan atmosfer kacau sehingga berujung pada kecelakaan pesawat terbang.

Meski Sinkhole Siberia telah dianggap sebagai jawaban atas teka-teki segitiga bermuda, para peneliti masih terus menguji hipotesis tersebut secara ilmiah.  Teori bahwa luapan metana merupakan jawaban atas misteri segitiga bermuda pun dianggap cukup masuk akal oleh para ilmuan (News).


Sumber :
http://intisari-online.com

Wednesday, October 29, 2014

Rahasia Tembok Raksasa Cina


Tembok Raksasa Cina sudah ada sejak ratusan tahun. Panjangnya mencapai 8.851 km. Telah menarik perhatian peneliti mengapa tembok ini begitu kuat hingga sekarang.

Menurut ilmuwan China, Dr. Zhang Bingjian, pakar kimia dari Universitas Zhejiang, menyimpulkan rahasianya terletak pada ketan yang digunakan sebagai perekat campuran semen. Para pekerja membangun Tembok Besar pada jaman Dinasti Ming, sekitar 600 tahun silam dengan mencampurkan tepung ketan dengan kapur, sebagai bahan standar campuran perekat.

"Campuran perekat semen kuno tersebut, terdiri dari semacam campuran khusus organik dan anorganik. Komponen organik, amilopektin, berasal dari bubur ketan yang ditambahkan ke dalam campuran semen," ujar Dr. Zhang.

Komponen anorganiknya adalah kalsium karbonat dan komponen organiknya adalah amilopektin yang berasal dari ketan. Amilopektin membantu menciptakan mikrostruktur padat, menjadikan Tembok Besar lebih stabil serta memiliki kekuatan mekanis yang lebih besar.

Dr. Zhang mengatakan, penggunaan ketan, bahan makanan pokok Asia Timur, merupakan salah satu inovasi tekhnis terbesar pada saat itu, yang membantu berbagai pusara, pagoda dan tembok pada jaman Dinasti Ming dari hantaman cuaca, gempa bumi serta bencana alam lainnya.

Friday, October 17, 2014

Misteri Kisah 3 Kursi Presiden dan Wakil Presiden


Selama 33 tahun, sejak 1966 hingga tahun 1999, MPR hanya memiliki tiga kursi jati khusus untuk kursi presiden dan wakil presiden. Kenapa kursi untuk presiden dan wakil presiden hanya ada tiga? Karena sejak Soeharto dilantik pada tahun 1967, presiden tidak pernah ganti, yang ganti hanya wapresnya.

Karena itu, pada setiap pelantikan-pelantikan presiden dan wakil presiden, pihak Setjen MPR hanya menyediakan tiga kursi. Satu kursi untuk presiden, dan dua kursi lainnya untuk wakil presiden yang baru dilantik dan yang baru saja mengakhiri masa jabatannya.

Dua kursi tambahan itu baru digunakan saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 1978-1983, yakni Soeharto dan Adam Malik. Pelantikan itu dihadiri Wakil Presiden periode 1977-1978 yakni Sultan Hamengku Buwono IX.

Pihak Setjen MPR membeli kursi keempat setelah Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, tahun 1999.

Jadi, kursi yang akan diduduki adalah kursi yang juga diduduki oleh presiden-presiden terdahulu ketika menghadiri sidang di MPR/DPR.

Harga tiga kursi kepresidenan yang dibeli tahun 1966 tersebut bisa mencapai Rp 1 miliar per buah.

Ketika dibeli tahun 1966, harga ketiga kursi tersebut tergolong murah. Tapi, kalau sekarang bisa Rp 1 miliar. Sebab, kursi-kursi itu bersejarah. Tentu, banyak kolektor barang antik yang tertarik kalau barang bersejarah itu dilelang.


Fenomena Jokowi


Fenomena Jokowi memperlihatkan bahwa Jokowi memang dicintai rakyat. Ada dua alasan bisa menjelaskan Jokowi bisa dicintai sedemikian rupa.

Pertama, masyarakat berpikir bahwa Jokowi itu seperti rakyat pada umumnya. Bukan seperti dari pejabat atau elite. Tidak ada jarak.

Kedua, rakyat rindu dengan sosok pemimpin yang ditemukan dalam diri Jokowi. Sederhana, bahasanya sederhana juga. Kerinduan itu yang membuat orang jadi 'gila' begitu. Ya salaman, ya menunggu berjam-jam.

Lantas, adakah korelasi antara sosok Jokowi dan harapan rakyat akan sejahtera bila dia terpilih menjadi presiden?

Kesederhanaan penampilan Jokowi, berkorelasi positif dengan komitmen Jokowi untuk membuat rakyat sejahtera.

Jokowi tidak mengutamakan dirinya sendiri. Cita-cita Jokowi melampaui dirinya sendiri. Lihat saja apa yang sudah dilakukan di Solo dan Jakarta, KJS, KJP, penyediaan rumah untuk rakyat. Jokowi mengerti apa yang dimaui rakyat.



Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/01/0851287/Mengapa.Orang.Menggilai.Jokowi.?utm_source=news&utm_medium=bp&utm_campaign=related&

Asal - Usul Nama Pulau Jawa



Berikut ini adalah beberapa keterangan yang terkait dengan asal usul nama bagi Pulau Jawa :

1. Claudius Ptolomeus dari Alexandria menulis cerita tentang pulau Jawa yang disebut Jabadiur. Ahli bumi bangsa Yunani itu menulis bahwa pulau itu sangat kaya, subur dan banyak mengandung emas. Orang-orang Hindu dikatakan sudah menguasai pulau yang juga disebut Jawa Dwipa itu—selain Sumatera—dan bahkan sudah memerintah disana. Selain itu dikatakan bahwa di barat pulau itu terdapat Argyre atau kota perak. Cerita ini dibuat Claudius Ptolomeus pada abad ke-2 M.

2. Fa Hien, seorang pengembara Cina yang pernah terdampar di Nusantara selama lima bulan (antara Desember 412-Mei 413) karena terserang badai mengatakan bahwa ia sempat tinggal disebuah pulau yang penduduknya belum mengenal Budha. Fa Hien menyebut pulau itu Ye-P’o-ti. Di duga Ye-P’o-ti adalah dialek Cina untuk Jawa Dwipa.

3. Gunawarman, yang sempat mengunjungi Nusantara pada tahun 420 M menyebut Cho-p’o untuk pulau yang disinggahinya. Walau ditafsir sebagai Jawa tapi sebagian kalangan juga menganggap Cho-p’o adalah sebutan bagi Jawa sekaligus Sumatera.

4. Tahun 123 M, sebuah berita Cina menyebutkan bahwa ada utusan Ye-tiao ke Cina. tidak ada keterangan lebih mengenai hal tersebut. Tetapi Ye-tiao disini ditafsir juga sebagai Jawa.

5. Tahun 1343, Ibn Batuttah sang pengelana Arab menyebut Djawah untuk Sumatera dan Moel atau Moela Djawah untuk Jawa. Giava, digunakan Marco Polo, pedagang Venisia yang sempat mendatangi India dan Nusantara untuk menyebut Jawa. Tetapi Jawa di sini dibagi menjadi dua, Jawa Kecil untuk menyebut Sumatera dan Jawa Besar untuk menyebut Jawa. Iauva, kata yang tercantum pada peta yang dibuat bangsa Belanda segera setelah kedatangannya di awal abad 16.

6. Jaoa, istilah yang diberikan oleh penulis Portugis awal untuk menyebut suku bangsa yang berasal atau menetap di Jawa ataupun keturunan mereka yang menetap di pelabuhan-pelabuhan lain di sepanjang kawasan ini.

Arjabhata yang lahir pada tahun 476 M menyebut Jawa Koti dalam bukunya, Ilmu Perbintangan. Buku tersebut berisi cerita perjalanan yang dilakukan pada tahun 234 H dan terbit pada tahun 815 M. Dalam buku itu diceritakan adanya Kerajan Hindu di Pulau Zabedj atau Jawa.

Pada kitaran abad 12, Jawa disebut Jawa Dwipa atau Jambu Dwipa oleh orang-orang Hindu-India. Waktu itu nama-nama daerah memang disebut dengan nama tanaman atau buah-buahan yang banyak hidup di wilayah tersebut. Jawa sendiri berasal dari nama sejenis padi-padian, Jawawut – makanan penduduk Jawa waktu itu. Yawadvipa juga disebut dalam epik Ramayana ketika Sugriwa, panglima bangsa wanara atau kera, bermaksud mengirim utusan untuk mencari Shinta ke pulau itu.

Adapun bangsa Arab menyebut Jawa sebagai Jaza’ir al-Jawi atau kepulauan Jawa. Hingga hari ini jemaah haji asal Indonesia sering disebut “orang Jawa” meskipun mereka berasal dari luar Jawa. Dalam bahasa Arab juga dikenal sebutan Samathrah untuk Sumatera, Sholibis untuk Sulawesi dan Sundah untuk menyebut Sunda, dan seluruhnya dikenal dengan istilah kulluh Jawi atau ‘semuanya Jawa’.

Quote:
Nama Jawa, Jawan, Yawan, Yahwa, Java, Javana, Yavana, dan seterusnya dapat diartikan sebagai putih atau terkait dengan ras-ras berkulit putih. Istilah ini berhubungan dengan Ionian di Yunani yang diduga berasal dari Timur Jauh. Kata tersebut berasosiasi dengan sveta-dvipa atau saka-dvipa atau java-dvipa yang berarti “pulau putih”, dan diartikan pula sebagai “kampung halaman”.

Jika mengikuti akar kata proto-austronesia kata Jawa memang berarti rumah. Yava dalam Sanskerta berarti tanaman jelai; sementara dalam kesusasteraan India pustaka Tamil disebut dengan nama Yavaka Dvipa. Adapun arti dari Javana adalah arif, bijaksana. Dari berbagai sumber disebutkan jika Jawa berasal dari kata Jaú atau jauh; dawa yang bermakna panjang karena sebelum terpecah seperti sekarang, Jawa adalah pulang panjang yang membentang mulai dari Sumatera hingga setidaknya Bali; kata jawa juga berasal dari kata jawi yang berarti sapi atau banteng betina.

Dari banyak asal usul nama Pulau Jawa tsb. maka yang paling benar kiranya adalah seperti dalam kesusastraan2 pustaka Tamil dan bahasa sansekerta yang menyebut Pulau Jawa dengan Yavaka Dvipa atau Jawa Dwipa yang berarti Pulau Jelai atau Pulau Padi karena sejak dahulu kala, Pulau Jawa sudah terkenal akan budidaya tanaman padinya yang berwarna berkilauan seperti warna emas ketika terkena sinar matahari, sehingga sesuai seperti apa yang dikatakan oleh Claudius Ptolemaus yang juga menyebut Pulau Jawa sebagai pulau yang banyak mengandung emas.


Sumber :
http://forum.viva.co.id