Friday, January 30, 2015

Tiga Sosok Pemuda Perobek Bendera di Hotel Yamato Surabaya

Pemuda pelaku perobek bendera di Hotel Yamato itu bernama: Sidik, Hariyono dan Kusno Wibowo


Kita sering melihat tayangan di TV, arsip asli yg sering di putar di TV drama penyobekan bendera merah putih biru dan di sisakan warna merah putih. Terlihat jelas 3 orang pemuda yg naik puncak hotel yamato. Berikut adalah kisahnya.

Drama Penyobekan Bendera di Hotel Yamato

Ketika Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan, 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia merayakan dengan suka cita. Di Surabaya, menandai kemerdekaan itu arek-arek Suroboyo satu persatu menancapkan tiang, mengibarkan bendera merah putih di berbagai sudut kota.

Pengibaran itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena penjajahan Jepang belum sama sekali hilang. Namun, setelah munculnya maklumat pemerintah (31 Agustus 1945) yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh Indonesia, gerakan pengibaran bendera makin meluas ke segenap pelosok kota.

Di berbagai tempat strategis dan tempat-tempat lainnya, susul menyusul bendera dikibarkan. Antara lain di teras atas Gedung Kantor Karesidenan (kantor Syucokan, gedung Gubernuran sekarang, Jl Pahlawan) yang terletak di muka gedung Kempei Tai (sekarang Tugu Pahlawan), di atas gedung Internatio, disusul barisan pemuda dari segala penjuru Surabaya yang membawa bendera merah putih datang ke Tambaksari (lapangan Gelora 10 Nopember) untuk menghadiri rapat raksasa yang diselenggarakan oleh Barisan Pemuda Surabaya.

Saat itu lapangan Tambaksari penuh lambaian bendera merah putih, disertai pekik 'Merdeka' mendengung di angkasa. Walaupun pihak Kompeitai melarang diadakannya rapat tersebut, namun mereka tidak berdaya menghadapi massa rakyat yang semangatnya tengah menggelora itu. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru/Hotel Yamato atau Oranje Hotel, Jl Tunjungan 65 Surabaya.

Mula-mula Jepang dan Indo Belanda yang sudah keluar dari interniran menyusun suatu organisasi, Komite Kontak Sosial, yang mendapat bantuan penuh dari Jepang. Terbentuknya komite ini disponsori oleh Palang Merah Internasional (Intercross).

Namun, berlindung dibalik Intercross mereka melakukan kegiatan politik. Mereka mencoba mengambil alih gudang-gudang dan beberapa tempat telah mereka duduki, seperti Hotel Yamato. Pada 18 September 1945, datanglah di Surabaya (Gunungsari) opsir-opsir Sekutu dan Belanda dari Allied Command (utusan Sekutu) bersama-sama dengan rombongan Intercross dari Jakarta.

Rombongan Sekutu oleh Jepang ditempatkan di Hotel Yamato, Jl Tunjungan 65, sedangkan rombongan Intercross di Gedung Setan, Jl Tunjungan 80 Surabaya, tanpa seijin Pemerintah Karesidenan Surabaya. Dan sejak itu Hotel Yamato dijadikan markas RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisioners of War and Internees).

Karena kedudukannya merasa kuat, sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr W.V.Ch Ploegman pada sore hari (18 September 1945, pukul 21.00), mengibarkan bendera Belanda(Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya (19 September 1945) ketika arek Surabaya melihatnya, seketika meledak amarahnya. Mereka menganggap Belanda mau menancapkan kekuasannya kembali di negeri Indonesia, dan dianggap melecehkan gerakan pengibaran bendera yang sedang berlangsung di Surabaya.

Begitu kabar tersebut tersebar di seluruh kota Surabaya, sebentar saja Jl Tunjungan dibanjiri oleh massa rakyat, mulai dari pelajar berumur belasan tahun hingga pemuda dewasa, semua siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Massa terus mengalir hingga memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa dengan luapan amarah. Agak ke belakang halaman hotel, beberapa tentara Jepang tampak berjaga-jaga. Situasi saat itu menjadi sangat eksplosif.

Tak lama kemudian Residen Sudirman datang. Kedatangan pejuang dan diplomat ulung yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, menyibak kerumunan massa lalu masuk ke hotel. Ia ingin berunding dengan Mr Ploegman dan kawan-kawan. Dalam perundingan itu Sudirman meminta agar bendera Belanda Triwarna segera diturunkan.

Ploegman menolak, bahkan dengan kasar mengancam, "Tentara Sekutu telah menang perang, dan karena Belanda adalah anggota Sekutu, maka sekarang Pemerintah Belanda berhak menegakkan kembali pemerintahan Hindia Belanda. Republik Indonesia? Itu tidak kami akui." Sambil mengangkat revolver, Ploegman memaksa Sudirman untuk segera pergi dan membiarkan bendera Belanda tetap berkibar.

Melihat gelagat tidak menguntungkan itu, pemuda Sidik dan Hariyono yang mendampingi Sudirman mengambil langkah taktis. Sidik menendang revolver dari tangan Ploegman. Revolver itu terpental dan meletus tanpa mengenai siapapun. Hariyono segera membawa Sudirman ke luar, sementara Sidik terus bergulat dengan Ploegman dan mencekiknya hingga tewas. Beberapa tentara Belanda menyerobot masuk karena mendengar letusan pistol, dan sambil menghunus pedang panjang disabetkan ke arah Sidik. Sidik pun tersungkur.

Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui kejadian itu langsung merangsek masuk ke hotel dan terjadilah perkelahian di ruang muka Hotel. Sebagian yang lain, berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman turut terlibat dalam pemanjatan tiang bendera. Akhirnya ia bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek yang biru, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Massa rakyat menyambut keberhasilan pengibaran bendera merah putih itu dengan pekik "Merdeka" berulang kali, sebagai tanda kemenangan, kehormatan dan kedaulatan negara RI.

Peristiwa heroik yang terjadi di Hotel Yamato itu antara lain menandai satu peristiwa besar dari tiga peristiwa lainnya dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI di Surabaya. Hebatnya, pertempuran sebesar itu tidak sampai merusak kondisi bangunan, sehingga keaslian hotel ini masih tetap terjaga sepanjang waktu.

Hotel ini semula bernama Oranje-Hotel atau Hotel Oranye. Didirikan pertama kali, 1910, oleh Mr Lucas Martin Sarkies (LMS), seorang bangsa Armenia dengan gaya Colonial dan Art Nouveau Style. Arsiteknya seorang Inggris bernama James Afprey. Lucas Martin Sarkies berasal dari keluarga Sarkies yang terkenal sebagai pemilik kerajaan hotel di Asia. Hotel yang dimilikinya antara lain Raffles Hotel di Singapura, yang hingga kini menjadi salah satu hotel bergengsi di negeri jiran itu, The Strant Hotel di Burma, The Eastern and Oriental Hotel di Penang (Malaysia) dan Hotel Niagara di Lawang (Malang, Jawa Timur).

Hingga kini, bentuk asli dari bangunan pertama Oranje-Hotel tersebut masih tampak pada bangunan ballroom utama yang bernama Balai Andhika. Lantai terasonya masih memakai yang asli, begitu juga ornamen interiornya. Di sisi belakang ballroom masih terdapat halaman dan taman indah peninggalan lama, yang dikelilingi deretan kamar-kamar berlantai dua. Setiap sisi deretan kamar dihubungkan oleh galeri (koridor), yang sisi luarnya dihiasi dengan motif lengkung (arch). Sehingga kalau jendela-jendela kamar dibuka, ruangan atau kamar tersebut akan terlindung dari sinar matahari langsung ataupun dari tempias air hujan.

Karena diperlukan ruang tunggu, informasi dan pelayanan, maka dibangunlah sebuah lobby (1936) dengan gaya Art Deco Style di halaman tengah, di depan ballroom. Untuk keperluan perluasan halaman antara ballroom dengan lobby, maka kedua buah menara yang berada di kiri kanan pintu masuk ballroom terpaksa dipugar.

Ketika pemerintah militer Jepang berkuasa di Surabaya (1942), nama Oranje-Hotel dirubah menjadi Yamato Hoteru atau Hotel Yamato. Fungsinya juga berubah menjadi markas militer Jepang. Setelah bertahan tiga setengah tahun, Oranje-Hotel kembali fungsinya menjadi hotel. Dan untuk beberapa waktu lamanya, setelah insiden perobekan bendera, hotel ini dikenal sebagai Liberty Hotel atau Hotel Merdeka. Selanjutnya, hotel ini kembali dikelola keluarga Sarkies, dan dirubah namanya menjadi Hotel LMS (Lucas Martin Sarkies).

Setelah itu kepemilikan hotel berganti-ganti dan nama hotel juga berubah. Dari Hotel LMS dirubah menjadi Hotel Majapahit (1969) oleh pemilik baru Mantrust Holding Co. Hotel Majapahit kemudian dibeli oleh Sekar Group (1993), perusahaan besar milik konglomerat asal Indonesia yang bergerak di bidang produksi makanan, real estate, dan perusahaan jasa lainnya. Sekitar tiga bulan kemudian dilakukan joint venture antara Sekar Group dan Mandarin Oriental, untuk mengelola dan mengembangkan hotel secara bersama di bawah payung PT Sekman Wisata. Nama hotelpun bertambah menjadi Hotel Majapahit Mandarin Oriental Surabaya.

Dua setengah tahun kemudian (1996), Hotel Majapahit mengalami restorasi besar-besaran, hingga menelan dana 35 juta dollar AS. Hasilnya, Hotel Majapahit memiliki 150 kamar tidur kelas suite, 3 fasilitas restoran bertaraf internasional, toko kue, room service 24 jam, 9 ruang pertemuan dan pesta, tempat parkir dengan fasilitas 200 mobil, kolam renang dengan fasilitas fitnes centre, sauna, whispool, steam, lapangan tenis, business centre, lobby, kios serta halaman taman yang indah pada sisi belakang hotel, yang masih dipertahankan sebagaimana bentuk aslinya.

Standar Hotel inipun terangkat menjadi Hotel Bintang Lima internasional. Pada saat sama, mendapat penghargaan sebagai pengelola yang berhasil menjaga keaslian bangunan dari Walikotamadya Surabaya.

Mungkin tak banyak yang tahu, di hotel ini pernah menginap Charlie Chaplin, Crown Prince Leopold III, Princes Astrid dan Pangeran Albert, ketiganya dari Belgia, bintang lapangan Christian Karembeau dan Adriana Sklenarikova, Annemarie Jorritsma dari Nederlan, Bill Skate dan Rarua Skate asal Papua New Guinea. Nilai kesejarahan yang tinggi dan model arsitektur yang langka, menjadikan bangunan ini masuk cagar budaya yang harus dilestarikan.


Sumber :
http://forum.viva.co.id

Pendeta Inggris Sebut Israel Pelaku Serangan 11 September 2001


Gereja Inggris kini tengah memeriksa seorang pendeta asal Surrey yang dituduh secara aktif menuduh Israel mendalangi serangan teroris pada 11 September 2001 di New York, AS.

Pendeta Stephen Sizer, yang memiliki sejarah panjang perselisihan dengan para pemimpin komunitas Yahudi terkait pandangan kerasnya terhadap Israel dan Zionisme, mengunggah sebuah artikel ke Facebook berjudul "Israel Dalangi 9/11".

Meski Stephen kemudian mencabut artikel itu, dia terus membela tindakannya itu dengan mengatakan dia hanya mendorong sebuah debat tentang sebuah tuduhan serius. Namun, dia menekankan dirinya tidak bisa tidak percaya jika Israel tidak berada di belakang tragedi tersebut.

"Saya hanya mendorong sebuah diskusi. Saya tak pernah mengatakan Israel melakukannya atau tidak melakukannya," kata Stephen kepada harian The Telegraph.

Gereja Inggris memerintahkan keuskupan Dorking yang membawahi wilayah Virginia Water yang dipimpin Stephen untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah ini.

Sementara itu, komunitas Yahudi Inggris menilai artikel-artikel yang menyebut atau membuat komunitas Yahudi dituding bertanggung jawab atas tragedi 11 September 2001 merupakan sebuah tindakan anti-Semit yang sangat nyata.


Sumber :
http://internasional.kompas.com/read/2015/01/30/17034481/Pendeta.Inggris.Sebut.Israel.Pelaku.Serangan.11.September.2001

Wednesday, January 21, 2015

Misteri Di Balik Air Zam Zam yang Tidak Pernah Habis


Misteri air zam zam yang tidak pernah habis akan menjadi topik yang akan dibahas untuk pecinta kumpulan misteri. Air zam zam adalah sumber mata air yang paling aneh dan unik di dunia. Pasalnya sejak dulu air tersebut tidak pernah habis. Walaupun memasuki musim haji di mana jutaan orang mengambil air tersebut, sumber air tersebut tidak pernah kering sekalipun. Selain itu, air zam zam juga memiliki banyak keajaiban. Tentu kita merasa penasaran dengan hal tersebut.

Berapa banyak air yang dikuras setiap kali musim haji? Jamaah haji yang datang dari seluruh belahan dunia setiap musim haji umumnya berjumlah sekitar 2 juta jamaah. Semua jamaah mendapatkan 5 liter air zam zam saat pulang ke tempat asalnya. Jika 2 juta orang pulang dengan masing-masing 5 liter air zam zam ke negaranya, setidaknya sudah 10 juta liter air yang diambil. Ini belum termasuk kebutuhan konsumsi para jamaah haji yang berada di sana selama 25 hari di mana tiap orang menghabiskan setidaknya 1 liter air sehari. Jadi totalnya sudah mencapai 50 juta liter.

Mengapa Air Zam Zam Selalu Melimpah?
Seorang doktor asal Mesir pada tahun 1971 mengatakan pada Pers Eropa bahwa air zam zam tidak sehat untuk dikonsumsi. Dasar asumsinya adalah karena kota Mekah berada di bawah garis laut. Menurut dokter Mesir tersebut, air zam zam berasal dari air sisa atau limbah warga kota Mekah yang meresap dan mengendap yang kemudian terbawa bersama dengan air hujan setelah itu keluar di sumur zam zam.

Akhirnya, berita itu sampai ke Raja Faisal. Raja pun mengutus Menteri Pertanian dan Sumber Air agar menyelidiki masalah tersebut. Raja pun kemudian mengirim contoh air zam zam ke berbagai laboratorium di Eropa untuk diuji. Insinyur kimia bernama Tariq Hussain yang bertugas di Jedah mendapatkan mandat untuk menyelidikinya. Saat memulai tugas, Tariq belum memiliki gambaran bagaimana sumber air zam zam dapat menyimpan air yang sangat banyak seolah tidak ada batasnya. Ia ingin memecahkan misteri air zam zam yang tidak pernah habis.

Tariq sangat terkejut saat melihat bahwa ukuran sumur tersebut hanya sekitar 5 x 4 meter. Tentu sulit dibayangkan sumur yang kecil ini dapat mengeluarkan jutaan liter air setiap musim haji. Hal tersebut juga sudah berlangsung selama ribuan tahun silam sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Berdasarkan hasil penelitian, mata air zam zam dapat memancarkan air 11 - 18 liter per detik. Jadi setiap menit dapat dihasilkan 660 liter air. Fakta ini tentu sangat mencengangkan.

Berapa Kedalaman Sumur Zam Zam?
Tariq mulai mengukur berapa kedalaman air sumur zam.zam. Beliau meminta asistennya untuk masuk ke dalam. Air sumur itu ternyata hanya mecapai bahu asistennya yang tingginya 5 ft 8 inch. Kemudian ia meminta asistennya untuk memeriksa jika mungkin ada saluran pipa atau cerukan di bawahnya. Namun setelah memeriksa semua tempat ternyata tak ada apapun.

Beliaupun berpikir apakah mungkin air sumur ini disuplai dari luar lewat saluran pompa yang berkekuatan besar. Jika kejadiannya seperti itu, ia dapat melihat naik turunnya permukaan air secara signifikan. Namun dugaan Tariq ini tidak terbukti karena tidak ditemukan adanya gerakan air mencurigakan dan tidak ada alat yang dapat menyuplai air dalam jumlah yang besar.

Kemudian, Tariq meminta asistennya masuk kembali ke dalam sumur kemudian memintanya berdiri dan diam sambil mengamati sekitarnya. Tidak lama setelah itu, asistennya mengatakan bahwa di bawah telapak kakinya pasir halus seolah menari-nari dan air tersebut keluar dari dasar sumur.

Kemudian asistennya diminta untuk mengelilingi sumur saat pemompaan air yang akan dialirkan ke tempat distribusi air. Asisten tersebut merasakan bahwa jumlah air yang keluar dari dasar sumur itu sama besar seperti sebelum dipompa. Aliran air yang muncul jumlahnya sama di tiap titik sehingga permukaan sumur tersebut relatif stabil dan tidak menimbulkan guncangan besar.

Kandungan Air Zam Zam
Setelah air zam zam diteliti di Saudi Arabia dan Eropa, menunjukkan bahwa air zam zam mengandung fluorida yang efektif untuk membunuh kuman seperti sudah mengandung obat. Perbedaan antara air zam zam daripada air sumur biasa di kota Arab dan Mekah adalah dalam hal jumlah garam magnesium dan kalsium. Air zam zam mengandung kedua mineral tersebut sedikit lebih banyak. Ini mungkin sebabnya zam zam memberikan efek yang menyegarkan untuk jamaah yang letih.

Selain itu, komposisi kandungan garam dan rasanya selalu sama sejak sumur ini terbentuk. Rasa tersebut selalu terjaga dan diakui oleh seluruh jamaah haji dan umroh yang selalu ke sana setiap tahun. Berdasarkan penelitian ilmiah di laboratorium Eropa, air zam zam memang lain. Zat yang terkandung di air tidak sama dengan sumur lainnya di sekitar Mekah. Hal mencengangkan lainnya adalah tidak ada lumut sedikitpun di sumur ini sehingga air zam zam selalu bebas dari kuman.

Pada saat sumur-sumur di Mekah kering, sumber air zam zam tetap berair. Selain itu zam zam juga diadikan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Demikian sedikit pencerahaan untuk menguak misteri air zam zam yang tidak pernah habis.


Sumber :
http://log.viva.co.id

Yang Terjadi Jika Petir Menyambar Pesawat

Duar! Jika Petir Menyambar Pesawat, Apa yang Terjadi?

Para ilmuwan sejak lama telah menemukan cara untuk mengatasi "kemarahan" alam yang mengerikan itu. Di awal tahun 1980-an, Badan Antariksa AS (NASA) sengaja menerbangkan jet ke dalam badai di ketinggian 38.000 kaki atau 11,58 kilometer. Jet itu tersambar 72 kali dalam 45 menit. Tapi, banyak hal yang bisa dipelajari dari sana.

Saat ini masih ada kejadian pesawat komersial tersambar petir, meski mungkin hanya sekali setahun. Sambaran biasanya mulai dari ujung sayap, hidung pesawat, atau ekor pesawat, yang sebagian besar terbuat dari alumunium, konduktor yang baik. Saat itu terjadi, lampu pesawat mungkin akan berkedip, namun energi yang berasal dari petir biasanya akan segera terlepas kembali ke langit.

Pesawat modern saat ini sering dibuat dengan material komposit canggih, yang tak terlalu konduktif, namun metal tetap harus ditambahkan untuk menolak petir.

Profesor Manu Haddad dari Cardiff University, yang memiliki "laboratorium petir" mengatakan, petir bukan sesuatu yang harus menjadi momok penumpang pesawat di era modern. Namun, jika sampai terjadi, kapal terbang wajib melakukan pendaratan darudat.

"Itu adalah tindakan pencegahan, sebab suhu petir sangat panas mencapai 30.000 derajat Celcius. Kerusakan yang sering terjadi biasanya ada bekas hangus di titik sambaran, kebanyakan di ujung sayap. Sementara, mesin pesawat relatif terlindung," kata dia seperti dimuat situs Life Little Mysteries.

Haddad menambahkan, sambaran petir biasanya terjadi segera setelah take off atau lepas landas. Saat pesawat masih di bawah awan badai di ketinggian 2-5 kilometer. "Saya belum mendapatkan contoh di era modern sambaran petir mampu menjatuhkan pesawat," kata dia.

Prinsip perlindungan pesawat mirip dengan mobil. Obyek berongga dari logam seperti mobil atau pesawat diketahui berfungsi sebagai sangkar Faraday (Faraday cage).

Tameng Faraday adalah sebuah ruang tertutup yang terbuat dari bahan-bahan penghantar listrik. Ruangan itu mampu merintangi medan listrik statik eksternal. Kekuatan kilat akan menyebar ke permukaan, sementara bagian dalam terlindungi. Pesawat modern dibuat dengan kekuatan mengatasi kuat arus sebesar 250.000 ampere, sementara rata-rata sambaran petir memiliki kekuatan 32.000 ampere.

"Akibat paling serius jika kerucut hidung pesawat yang tersambar, sebab itu adalah satu-satunya bagian pesawat yang tak terbuat dari logam. Apalagi di sanalah radar berada. Namun, jangan khawatir, sebagian besar pesawat telah dilengkapi konduktor petir khusus di bagian hidung."

Bagaimana dengan penumpang di dalam pesawat? Apakah sambaran petir akan terasa? "Seringkali penumpang tidak akan melihat apa-apa, atau mungkin hanya melihat kilatan terang."


Sumber :
http://global.liputan6.com

Tanggal 30 Juni 2015 Selisih 1 Detik

Waktu Bertambah 1 Detik pada 30 Juni 2015
'Kiamat Internet'?

Washington DC- Selasa 30 Juni 2015 akan sedetik lebih lama dari hari lainnya di sepanjang tahun ini. Para ilmuwan akan menambahkan 1 detik pada hari itu atau yang disebut detik kabisat (leap second).
Menurut para ilmuwan dari International Earth Rotation and Reference Systems Service, hal itu dilakukan untuk memastikan waktu pada jam atom tetap sesuai dengan dengan waktu rotasi bumi -- yang melambat sekitar 1 per 2.000 detik tiap harinya.

Jam atom -- yang diketahui punya keakuratan tinggi 10 pangkat 9 detik per hari dan tidak akan berubah hingga ribuan tahun itu -- digunakan untuk menetapkan waktu di Bumi.

Meski perputaran Bumi dalam sumbunya melambat, jam atom terus bergerak konstan. Memang, ini bukan perkara gawat, namun kondisi semacam itu akan membuat jam atom tak sinkron dengan rotasi Bumi. Di titik ekstrem, instrumen itu bisa-bisa menunjukkan waktu siang bolong saat langit gelap. Atau setidaknya pada tahun 2700, 1 hari di Bumi menjadi 24,5 jam -- bukan 24 jam seperti seharusnya.

"Secara geologis, gerakan Bumi melambat dari waktu ke waktu, dan itu bisa menyebabkan masalah," kata Demetrios Matsakis, kepala Layanan Waktu di Laboratorium Angkatan Laut AS (US Naval Observatory) seperti Liputan6.com kutip dari LiveScience, Sabtu (10/1/2015). "Apa yang akan Anda lakukan jika ternyata hari menjadi lebih panjang?"

Solusinya, International Earth Rotation Service (IERS) menambahkan 1 detik sebagai penyesuaian. Penambahan tersebut dijadwalkan dilakukan di titik pertengahan tahun, 30 Juni 2015 pukul 23.59.59 UTC.

Dan itu bukan kali pertama terjadi, melainkan detik kabisat yang ke-26 yang ditambahkan pada kalender kita, sejak 1972.

'Kiamat Internet'

Meski tak akan berpengaruh pada kehidupan manusia pada umumnya, penambahan 1 detik kali ini dikhawatirkan kembali memicu 'kiamat internet'. Dalam skala kecil.

Penambahan yang sama pada tahun 2012 menyebabkan masalah bagi perusahaan-perusahaan internet besar seperti Reddit, LinkedIn, Gizmodo, Gawker, Yelp, dan FourSquare. Seperti dikutip dari situs Wired, Reddit mengalami gangguan selama 1,5 jam.

Masalah juga dialami Amadeus Altea, salah satu sistem reservasi online besar. Rencana penerbangan Qantas dan Virgin Australia juga sempat mengalami gangguan.

Sebab, selama detik kabisat, jam komputer tetap akan bergerak selama 60 detik. Matsakis mengatakan, komputer menganggap penambahan detik itu sebagai langkah mundur. Sistem komputer tak bisa mengenali 'dua detik dalam waktu bersamaan'.

Akibatnya, mesin akan mengaggapnya sebagai kesalahan sistem, beban berat pun akan dialami CPU.

Beda dengan Google. Mesin pencari raksasa itu telah menambahkan beberapa milidetik pada servernya beberapa kali dalam setahun. Dengan cara ini, server tak akan terpengaruh saat terjadi penambahan detik.

Cara lain untuk menghindari masalah adalah dengan mematikan sistem komputer selama 1 atau 2 jam di sekitar waktu penambahan tersebut.

Namun, detik kabisat itu tak hanya berisiko pada sistem komputer. Matsakis berharap, ia tak sedang berada di pesawat saat itu dilakukan. Sebab, penambahan detik diketahui bisa menganggu penerimaan GPS, yang bisa jadi masalah buat pilot.

Detik kabisat adalah koreksi yang lebih halus daripada tahun kabisat (leap year). Ada tambahan 1 hari -- yakni tanggal 29 Februari -- setiap 4 tahun.

Sudah jadi pengetahuan umum, rotasi bumi tidak sempurna, dan ada penyimpangan dari tahun ke tahun pada tataran milidetik. Setiap beberapa tahun, penyesuaian diperlukan, berupa penambahan detik yang dilakukan pada Bulan Juni atau Desember.

Yang pasti, tanggal 30 Juni 2015 akan memiliki 86.401 detik, bukan 86.400.


Sumber :
http://liputan6.com